SuaraJogja.id - Forum Cik Di Tiro menyampaikan seruan keras terhadap mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia dinilai telah mengkhianati nilai-nilai demokrasi yang dibangun selama 20 tahun pasca-Orde Baru.
Inisiator Forum Cik Di Tiro, Masduki, menyebut bahwa Jokowi tidak hanya dihitung sebagai presiden yang gagal secara kinerja. Melainkan juga sebagai sosok yang mengobrak-abrik demokrasi Indonesia dengan tindakan korupsi politik.
Hal itu disampaikan Guru Besar UII itu saat ditemui usai konferensi pers 'Catatan Akhir Tahun 2024 dan Pernyataan Awal Tahun 2025 Forum Cik Di Tiro: Menolak Lupa Dosa Jokowi dan Mewaspadai Prabowo', di Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM, Rabu (8/1/2025).
"Sebetulnya yang paling sekarang tampak itu adalah upaya untuk 'forgotten' bagaimana publik dibangun konstruksi untuk melupakan dosa-dosa politik Jokowi yang menghancurkanleburkan gagasan pendiri bangsa tentang demokrasi. Nah, yang wujudnya berupa korupsi politik," kata Masduki.
Baca Juga: Polresta Sleman Catat 1.285 Kasus Kejahatan Selama 2024, Didominasi Penipuan Online
Disampaikan Masduki, korupsi politik yang dimaksud bukan hanya merugikan negara secara finansial. Melainkan juga merusak struktur sosial dan politik bangsa.
"Misalnya melalui pelemahan lembaga-lembaga negara untuk tujuan pribadi. Jadi, sebetulnya korupsi politik kan begitu. Jadi, menggunakan kekuasaan, lalu melumpuhkan institusi kenegaraan untuk kepentingan pribadi, dalam hal ini, politik dinasti," ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama pemerintahan Jokowi, lembaga-lembaga negara telah digunakan untuk memperkuat posisi pribadi dan politik. Padahal seharusnya menjadi benteng demokrasi.
Sebagai solusi terhadap ketidakadilan ini, Masduki menyerukan pengadilan publik, yaitu upaya untuk mengadili Jokowi secara moral, di luar sistem peradilan formal.
"Maka, yang dibutuhkan sekarang adalah pengadilan publik. Pengadilan publik itu artinya pertama, publik itu harus mendapatkan satu, asupan. Baik dari masyarakat sipil, maupun dari kekuatan partai yang masih waras, ya, bahwa Jokowi itu orang jahat," tuturnya.
Baca Juga: Lima Terdakwa Kasus Politik Uang di Sleman Dituntut 3 Tahun Penjara
"Jokowi itu adalah perusak demokrasi. Itu kan bentuk peradilan yang, peradilan itu kan moral ya. Jadi, jelas mengadili satu kesalahan moral dengan, mendegradasi yang bersangkutan secara moral. Itu pertama," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
-
Riset: Pelaku Kejahatan Siber Sasar Lembaga Pemerintahan dan Perusahaan Telekomunikasi
-
Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Gibran Diganti, Begini Respons Golkar
-
Dugaan Politik Uang Terungkap di Cikande Jelang PSU Serang, 2 Perangkat Desa Diduga Terlibat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan