SuaraJogja.id - Polresta Sleman mencatat sebanyak 1.285 kasus kejahatan sepanjang tahun 2024. Kasus penipuan online mendominasi perkara yang dilaporkan kepada polisi.
"Jadi 1.285 itu adalah banyaknya kejahatan-kejahatan yang terkait dengan penipuan online," kata Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi kepada awak media, Sabtu (21/12/2024).
Disampaikan Ardi, jumlah crime total itu mengalami penurunan sebanyak 65 kasus atau sekitar 5 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan crime clearance atau penyelesaian mengalami peningkatan yakni sebesar 105 kasus atau 15 persen dibandingkan 2023.
Sementara untuk sektor crime index atau kejahatan yang menjadi perhatian seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor dan tindak pidana penganiayaan mengalamai penurunan sebanyak 27 kasus atau 12 persen. Tercatat tahun ini ada 161 kasus yang dikategorikan sebagai crime index di Polresta Sleman.
Baca Juga: Banser Sleman Tanam Pohon dan Lepasliarkan Ratusan Burung, Bukti Nyata Lawan Perubahan Iklim
"Kalau dibandingkan dengan crime total yang jumlahnya sangat jauh yaitu 1.285. Ini merupakan kasus-kasus yang banyak terjadi di ranah privat, penipuan penggelapan dan sebagainya," ucapnya.
Ardi menuturkan sasaran dari penipuan online itu mayoritas merupakan pelajar atau mahasiswa. Hal tersebut mengingat demografi di Sleman didominasi masyarakat usia pelajar dan mahasiswa.
"Kita wilayah dengan demografi usia sekolah dan kuliah oleh karena itu dari komposisi itu bisa kita lihat dari pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban," ujarnya.
Kepolisian pun tidak tinggal diam terkait fenomena tersebut. Peningkatan pengawasan serta edukasi menjadi upaya-upaya yang terus digencarkan.
Komunikasi dengan sekolah maupun perguruan tinggi yang ada di Bumi Sembada juga telah dilakukan. Sehingga dapat membangun penguatan dari masyarakat yang bersifat edukatif.
Baca Juga: Bermodal 20 Pemain, PSS Sleman Optimis Taklukkan Persija di JIS
"Seperti penipuan mencari kos, pada saat mencari alat-alat komunikasi, atau pada saat mungkin mau mengerjakan skripsi dan sebagainya, itu yang kita sampaikan agar diantisipasi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Sleman Targetkan 500 Ribu Wisatawan, Puluhan Event Meriahkan Nataru 2025
-
Liburan ke Sleman? Jangan Takut Dituthuk, Ini Cara Melapor Tarif Parkir & Kuliner Tak Wajar
-
Mau Naik Jip di Breksi & Kaliurang Saat Nataru? Pastikan Ada Stiker Ini
-
Aksi Jambret Viral di Sleman Berakhir Bui, Ternyata Residivis yang 9 Bulan Mendekam di Jeruji Besi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh