Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 21 Desember 2024 | 21:51 WIB
eorang pengunjung mencoba wahana Mountain Slide Pelangi di Kaliurang Park, Sabtu (22/4/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menargetkan 300-500 ribu pergerakan wisatawan di wilayahnya saat libur Natal dan Tahun Batu (Nataru) 2024/2025. Puluhan event siap digelar untuk mencapai target tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid memprediksi akan terdapat peningkatan pergerakan wisatawan di Bumi Sembada. Hal itu mengingat libur sekolah yang juga sudah mulao dimulai sejak 13 Desember 2024.

"Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menargetkan pergerakan wisatawan berada pada kisaran 350 ribu sampai dengan 500 ribu. Target ini tidak berbeda jauh dengan targer pergerakan wisatawan pada libur natal 2023 dan tahun baru 2024 yang lalu," kata Ishadi, Sabtu (21/12/2024).

Penetapan target ini dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi cuaca pada periode libur natal 2024 dan tahun baru 2025. Mengingat masih dominasi tingginya intensitas hujan utamanya di siang dan malam hari.

Baca Juga: 15 Ribu Kendaraan Lalui Tol Fungsional Klaten-Prambanan di Hari Pertama

"Sekarang kan hujannya luar biasa mulai dari pagi sampai pagi lagi 24 jam hujan terus, itu juga sangat berpengaruh dalam kita menentukan target di tahun 2024 ini khusus untuk libur Nataru," imbuhnya.

Disampaikan Ishadi, tidak kurang dari 80 event yang siap digelar di Sleman pada periode libur Nataru kali ini. Adapun 50 persen dari acara tersebut akan dilaksanakan di ujung tahun yakni 31 Desember 2024 mulai siang hari sampai dengan malam pergantian tahun.

"Tercatat tidak kurang dari 25 event yang akan mengadakan pesta kembang api saat pergantian tahun, yang tersebar di seluruh Sleman, di mana 60 persen di antaranya diselenggarakan di kawasan tengah Sleman," ucapnya.

Sejumlah destinasi wisata unggulan di Sleman berupa wisata alam seperti Kaliurang, Kaliadem dan Tebing Breksi, serta destinasi wisata budaya seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko diyakini masih menjadi tujuan utama kunjungan wisatawan.

Meskipun memang, kata Ishadi, tidak akan sebesar periode libur sekolah di bulan Juni-Juli yang lalu. Namun mengingat intensitas hujan yang masih cukup tinggi, destinasi wisata belanja pun bukan tak mungkin bakal dipadati pengunjung.

Baca Juga: Banser Sleman Tanam Pohon dan Lepasliarkan Ratusan Burung, Bukti Nyata Lawan Perubahan Iklim

"Tingginya intensitas hujan selama periode ini, menjadikan destinasi wisata belanja, seperti Pakuwon Mall, Plaza Ambarrukmo, Jogja City Mall, dan Sleman City Hall menjadi alternatif kunjungan wisatawan selama berada di Kabupaten Sleman. Jadi ya karena hujan terus berpikir untuk wisata belanja," tuturnya.

Ishadi memprediksi belanja wisatawan selama periode Nataru ini berada pada kisaran Rp1,75 - Rp2,250 juta per kunjungan. Sedangkan untuk lama tinggal wisatawan diperkirakan berada pada kisaran 1,05-1,10 hari dengan tingkat keterisian hotel (bintang maupun non bintang) pada kisaran 70-85 persen.

Secara keseluruhan tahun 2024 ini, Ishadi mengungkapkan dari target kunjungan total wisatawan ke Sleman sebesar 7,5 juta sudah hampir terpenuhi. Tercatat sampai 15 Desember 2024, kunjungan telah menyentuh angka 7,45 juta pergerakan.

Wisatawan nusantara masih masih mendominasi kunjungan tersebut. Kunjungan itu mencapai 97,25 persen atau setara dengan 7,24 juta pergerakan wisatawan.

Load More