SuaraJogja.id - DIY pada 2025 ini mendapatkan kuota haji mencapai 3.147 orang. Meski kuota sudah ditetapkan, para jamaah haji harus menunggu puluhan tahun untuk berangkat ke Mekkah dan Madinah di Arab Saudi.
"Yang daftar tahun ini baru bisa berangkat 34 tahun lagi," papar Analis Kebijakan Bidang Haji Kanwil Kemenag DIY, Silvia Rosetti di Yogyakarta, Rabu (15/1/2025).
Menurut Silvia, jamaah haji memang harus mengantri cukup panjang untuk bisa berangkat. Pendaftar haji paling banyak berasal dari Sleman dan Bantul.
Kemenag saat ini masih menunggu peraturan presiden (perpres) terkait pelunasan biaya haji para jamaah yang mendaftar. Dengan demikian bisa diketahui daftar jamaah yang siap berangkat karena animo masyarakat yang tinggi untuk berangkat haji.
Baca Juga: Kisah Atta dan Ali Wujudkan Asa Tunaikan Ibadah ke Tanah Suci Sejak Dini Lewat Tabungan Haji Muda
"Kami masih menunggu Perpres untuk pelunasan, jadi saat ini jadi belum bisa melihat siapa yang sudah lunas atau siap berangkat dan yang belum melunasi dan belum siap berangkat," kata dia.
Silvia menambahkan, sistem pengisian kuota haji di DIY nantinya menggunakan sistem siapa cepat dia dapat. Dengan demikian kuota 3.147 orang dibagi per kabupaten/kota.
Kuota 3.147 orang tersebut terdiri dari 2.954 jemaah reguler dan 157 jemaah prioritas lanjut usia. Selain itu 27 petugas haji daerah serta sembilan petugas pembimbing ibadah haji.
Silvia memastikan belum menemukan kendala dalam tahapan ibadah haji di DIY. Karenanya diharapkan penyelenggaraan tahun ini bisa lancar.
"Semoga sampai keberangkatan dan pemulangan para jemaah diberikan kelancaran dan kemudahan," imbuhnya.
Baca Juga: Sempat Kabur, Terpidana Kasus Penipuan Haji Ditangkap Kejati DIY: DPO Lagi Santai di Rumah
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Nasaruddin Umar Temui Menteri Haji Arab Saudi, Usul Tambahan Kuota Petugas Haji Demi Jamaah Lansia
-
BSI Tagih Calon Jamaah untuk Lunasi Biaya Haji
-
Kabar Baik, Biaya Haji 2025 Berpeluang Turun Lagi!
-
Investasi Masa Depan: Segini Biaya Kuliah Farmasi di PTN Favorit!
-
Ditegur Pakai Sepatu ke Dalam Masjid, WNA Arab Saudi Ribut dengan Marbot di Puncak Bogor
Terpopuler
- Pengacara Vadel Badjideh Bawa Kabar Buruk Lagi dari Laura Meizani: Ada yang Tidak Beres
- Profil Irfan Bachdim: Eks Bomber Timnas Indonesia, Asisten Pelatih Patrick Kluivert
- Melancong ke Korea, Muka Bengkak Nagita Slavina Jadi Omongan: Perawatan atau Oplas?
- Ole Romeny: Kalau Tidak Bisa Cetak Gol....
- Sikap Sule ke Keluarga Mahalini Disorot, Warganet: Jadi Tahu Kenapa Mau Login
Pilihan
-
Fakta Unik Keraton Kilen Yogyakarta: Tempat Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Sultan Hamengkubuwono X
-
Maka Motors Luncurkan Motor Listrik Cavalry: Bisa Ngecas Sambil Jalan, Tempuh 160 Km
-
Kronologi Kisruh Coretax: Fakta di Balik Sistem Pajak Sering Error dan Penjelasan DJP!
-
Heboh Alex Pastoor Analisa Laga Timnas Indonesia, Netizen: Ya Ampun Udah Kerja Aja
-
Kembali ke Era Gus Dur? Warganet Bagikan Cerita Suka Duka Libur Sekolah Satu Bulan Selama Ramadan
Terkini
-
Tingkatkan Kompetensi, Pemkab Gunungkidul Gelar Pembinaan Kedisiplinan untuk Guru PAUD hingga SMP
-
Tujuh Orang Tak Ikut Undian, 1.034 Pedagang TM 2 Dipastikan Sudah Direlokasi
-
Pajak Hotel, Restoran, dan BPHTB Dongkrak PAD Sleman hingga Rp1,18 Triliun
-
Beberkan Kunci Swasembada Beras, Mentan: Penyerapan Gabah Harus Maksimal
-
GAPENSI dan Pemkab Sleman Bidik Kebijakan Pro-Konstruksi, Kolaborasi Ciptakan Lapangan Pekerjaan