Scroll untuk membaca artikel
Yohanes Endra | Yulia Rosdiana Putri
Rabu, 15 Januari 2025 | 21:26 WIB
Pasar Setupon dalam rangkaian penutupan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]

Dibawakan dengan menyejukkan, pengunjung diperkenalkan pada bilik di balik daun-daun teh yang kerap diabaikan. Termasuk kaitannya dengan bingkai sejarah yang penuh intrik.

Para seniman di balik keindahan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]

Sedikit beranjak, ada Lokakarya Cetak Saring yang meramaikan penutupan Moda-Modif. Live Coding Music dan Visual dan Lokakarya Watercolor menjadi pernak-pernik lain yang juga dinikmati bersama hingga sore hari.

Meski usai, semangat dari 17 seniman muda yang tertuang dalam lukisan-lukisan serta patung di dalam galeri akan tetap terkenang. Utamanya dengan masifnya upaya pembredelan atas hak orang lain untuk mengekspresikan diri.

Ekspresi harapannya terus diupayakan meski tantangan berdatangan. Ruang-ruang baru akan terus tercipta meski terhalang dengan mata-mata yang mulai dibutakan oleh warna.

Baca Juga: Dari Yogyakarta ke Jakarta: Pameran Pendidikan Tinggi Eropa Tawarkan Kuliah Kelas Dunia

Kesenian dari generasi demi generasi akan terus dihidupkan, meski dalam ruang dan waktu yang berbeda. Selamat tinggal, Moda-Modif dan sampai jumpa di perayaan berikutnya.

Untuk informasi yang lebih lanjut mengenai ruang kolaboratif, Rumah DaS, bisa mengunjungi laman resmi www.pojokrumahdas.com. Sementara bagi yang ketinggalan menikmati Pameran Moda-Modif, bisa menilik dalam katalog, bit.ly/e-KatalogPameranModaModif.

Load More