SuaraJogja.id - Menjaga dan melestarikan alam menjadi tanggungjawab semua pihak. Hal ini juga yang tidak luput dari perhatian organisasi pemuda lintas agama di Indonesia.
GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen (GAMKI), Pemuda Budha (Gemabudhi), Pemuda Hindu (Peradah), serta Pemuda Konghucu (Gemaku) menunjukkan komitmennya untuk merawat dan melestarikan lingkungan.
Hal itu ditegaskan dalam pertemuan kekeluargaan bersama organisasi pemuda lintas agama di Nawang Jagad, Kaliurang, Sleman, Senin (20/1/2025) pagi. Dalam acara tersebut, turut dilakukan penanaman 100 pohon langka sebagai simbol upaya pelestarian lingkungan.
Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma, menyebut aksi ini sebagai bukti nyata kolaborasi lintas iman untuk melestarikan lingkungan. Ia menautkan filosofi Keraton Yogyakarta, Memayu Hayuning Bawana, dengan ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si.
"Alam ini menjadi rumah bersama, kita harus mencintai dan merawat alam, yang ada atas bumi tidak ada artinya kalau alam rusak. Lalu kita juga tidak bisa mendapatkan apa-apa dari proses pergelutan dan dinamika yang ada di nasional ini," kata Stefanus.
Ketua Umum GAMKI, Sahat MP Sinurat, melihat acara ini sebagai kelanjutan sejarah. Ia mengingatkan peran Sultan HB IX pada 19 Agustus 1945 yang mengumpulkan pemuda di Bangsal Kepatihan untuk menyuarakan semangat perubahan.
"80 tahun kemudian, sejarah berlanjut. Hari ini, Sultan HB X bersama 100 pemuda Indonesia meneguhkan tekad untuk merawat bangsa dan alamnya," ucap Sahat.
Ditambahkan Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, yang memaknai pohon sebagai simbol Indonesia. Ia mengibaratkan, dahan, ranting, dan daun pohon adalah representasi kebhinekaan Indonesia, sementara akar adalah kerajaan-kerajaan Nusantara yang menjadi pondasi bangsa.
"Sejarah bangsa ini hanya bisa berdiri kuat ketika kearifan lokal bisa membangun, membentuk kekuatan negara bangsa yang kemudian di dalamnya kita menjaga keragaman, keanekaragaman. Lalu dari keragaman itu bisa membentuk persatuan dan melahirkan buat-buat kesejahteraan, kemanfaatan kemandirian bangsa yang tercinta ini," kata Addin
Dari perspektif lingkungan, Wiryawan dari Gemabudhi menegaskan pentingnya komitmen menjaga bumi.
Baca Juga: Merapi Makin Rusak, Keraton Jogja Gandeng Pemuda Lintas Agama Gelar Aksi Tanam Pohon
"Merawat alam berarti melindungi Indonesia dan dunia dari bencana," ucap Wiryawan.
Sementara itu, Sri Sultan HB X menuturkan kegiatan ini penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Terkhusus agar lebih mencintai lingkungan dan alam sekitarnya.
"Kalau saya ya mewakili regenerasi untuk membangun kesadaran cinta lingkungan. Kita jangan merusak lagi tapi bagaimana menjaga ciptaan-Nya," kata Sri Sultan HB X.
Keterlibatan ormas lintas agama itu menjadi simbol dari persatuan dan tujuan yang sama. Dalam hal ini untuk menjaga alam yang ditempati sekarang.
"Itu simbol daripada kemauan yang sama, saya kira kesadaran itu juga harus tumbuh ke anak-anak muda," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Jejak Licin Komplotan Maling Sekolah di Sleman Berakhir, 3 Bulan Gasak 31 Proyektor
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang