SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani, memberikan pandangan terkait dengan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berlangsung dalam dua pekan terakhir di sejumlah daerah Indonesia.
Menurutnya program ini perlu dikaji lebih dalam. Terkhusus mengenai jenis menu makanan dan cara pengolahan agar tidak terjadi food waste.
"Setiap daerah memiliki budaya atau kebiasaan tersendiri dalam mengolah pangan sehingga penting untuk diadakan standarisasi nasional dalam penentuan menu, kandungan gizi bahan baku, dan pengolahan pangan tersebut agar kandungan gizinya tetap terjaga," kata Eni, Senin (20/1/2025).
Disampaikan Eni, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memantau indikator keberhasilan dan standarisasi nasional agar hasilnya maksimal. Mulai dari pihak sekolah, ahli pangan, ahli gizi, dan pemerintah daerah setempat.
"Program ini perlu adanya indikator keberhasilan yang melibatkan sekolah karena lingkupnya yang kecil sehingga proses pemantauan pun lebih terjaga dan bisa melibatkan orang tua yang lebih mengerti anaknya," tuturnya.
Eni turut menyoroti dapur umum yang ada saat ini dan telah digunakan untuk program MGB. Dapur umum itu sudah seharusnya dikelola secara profesional sehingga tidak menjadi kendala.
Pasalnya hal itu akan berkaitan dengan penyajian proses makanan. Mulai dari pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan.
"Perlu adanya edukasi tentang bagaimana cara menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi," ucapnya.
Menurut Eni, program ini memang nantinya diharapkan mampu menjadi program yang terencana. Baik itu kondisi makanan, teknis produksi sampai indikator keberhasilannya.
Baca Juga: Pro Kontra Makan Bergizi Gratis dari Dana Zakat, Muhammadiyah Beri Tanggapan Tegas
Sehingga program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini dapat diukur dengan baik. Sebab, program MBG merupakan salah satu program positif yang mana perlu dilakukan karena ada urgensi untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia.
"Apabila program ini tidak terencana dengan baik maka keefektifan dan keberlanjutannya pun dipertanyakan," ujar dia
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta maaf kepada para siswa dan orang tua murid karena program makan bergizi gratis (MBG) yang ia gagas belum mencakup untuk seluruh anak-anak sekolah.
Menurut Prabowo memang tidak mudah memberikan program tersebut secara menyeluruh.
"Makan bergizi baru mulai, makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima," kata Prabowo usai meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 provinsi seluruh Indonesia yang dipusatkan di PLTA Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Meski tidak mudah, Prabowo optimis program MBG dapat dirasakan manfaatkam untuk semua anak-anak di tanah air pada akhir tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
'Indonesia Sengsara': BEM KM UGM Rilis Laporan Pedas 1 Tahun Prabowo-Gibran
-
3 Link DANA Kaget: Amplop Digital Gratis? Buruan Klaim sebelum Habis
-
Makan Bergizi Gratis Diteruskan Meski Ratusan Siswa Keracunan, DIY Beri Pelatihan Penjamah Makanan
-
Borobudur Highland Siap Jadi "Luar Biasa"': Kemenpar Dorong Event Kelas Dunia Pacu Sport Tourism
-
Rp8,6 Miliar untuk Beasiswa, Sleman Buka Peluang Kuliah bagi Ribuan Keluarga Miskin