SuaraJogja.id - Kemeriahan Imlek 2576 atau Tahun Baru Cina tak hanya dirasakan warga Tionghoa. Para penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun Yogyakarta pun ikut menikmati perayaan tersebut.
Tari Liong Naga sepanjang belasan meter yang jadi tradisi budaya Tionghoa dimainkan sejumlah remaja mengitari stasiun. Tarian yang menggambarkan keberuntungan, kebaikan dan kekuatan ini disambut meriah para penumpang.
Tak hanya Liong Naga, barongsai atau tarian singa yang dimainkan dua penari pun bahkan masuk ke dalam tiga Kereta Api (KA). Barongsai ini tak lupa membagi-bagikan angpao dari perutnya bersama petugas kepada sejumlah penumpang KA.
"Kami ingin menghadirkan pengalaman unik dan penuh warna melalui aktivasi dalam momen Imlek. Kesan ini yang kami sampaikan untuk memberikan layanan terbaik yang tidak hanya fungsional tetapi juga mendekatkan diri kepada pelanggan melalui sentuhan budaya dan tradisi," papar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro di Yogyakarta, Rabu (29/1/2025).
Baca Juga: Riwayat Munculnya Profesi Ahli Feng Shui dan Tantangannya Hari Ini
Kris menyebutkan, pertunjukan Barongsai dilakukan di pintu timur Stasiun Yogyakarta serentak dilakukan di 13 stasiun. Pertunjukan Barongsai kali ini semakin meriah dengan dihiasnya fasad Stasiun Yogyakarta dengan ornamen-ornamen khas Imlek.
Apalagi Imlek adalah momentum yang penting, tidak hanya untuk merayakan budaya tetapi juga untuk menyampaikan harapan dan semangat baru. Melalui aktivasi ini, Daop 6 ingin berbagi kebahagiaan dengan pelanggan dan memberikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan. Selian itu menjadikan stasiun kereta api sebagai ruang publik yang tidak hanya fungsional tetapi juga menyenangkan dan ramah bagi seluruh masyarakat.
"Perayaan ini juga mencerminkan komitmen kami untuk selalu menghadirkan layanan transportasi yang inovatif dan berorientasi pada pelanggan," ungkapnya.
Apalagi dalam momen libur Imlek kali ini, lanjut Kris, volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh di Stasiun Daop 6 cukup tinggi. Selama libur panjang 24-31 Januari 2025 tercatat penumpang naik dari stasiun itu mencapai 186.056 orang dan penumpang turun 175.223 orang.
Puncak penumpang naik dari Stasiun Daop 6 terjadi pada 28 Januari 2025 yang mencapai 31.217 orang. Sedangkan penumpang turun pada 25 Januari 2025 yang mencapai 32.382 orang. Padahal jumlah penumpang pada libur Natal dan Tahun Baru (nataru) lalu yang turun di Daop ini mencapai 31.217 orang.
Baca Juga: Mal di Jogja Diserbu Pengunjung, Atraksi Imlek dan Kuliner jadi Magnet
"Untuk libur Imlek ini kan memang lebih lama dibarengi cuti bersama hampir dua minggu dibandingkan daripada nataru sehingga makin banyak penumpang yang turun maupun naik di daop 6 yogyakarta untuk berlibur," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Sosok Orang Tua Titiek Puspa, Benarkah Ada Keturunan Tionghoa?
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Lestarikan Budaya Tionghoa-Indonesia: Kisah Inspiratif Elsa Novia dan Benteng Walking Tour
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
-
Semarak Perayaan Pawai Cap Go Meh di Pecinan Glodok
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara