SuaraJogja.id - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono memastikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah cukup untuk melakukan penanganan kesehatan di Indonesia.
Hal ini sekaligus sebagai respons atas kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghentikan pasokan medis dan obat-obatan untuk negara berpenghasilan rendah termasuk Indonesia.
Kebijakan itu diteken Trump pada 20 Januari kemarin. Trump diketahui telah memerintahkan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk menghentikan pasokan obat tuberkulosis (TBC), HIV, hingga malaria.
"Ya, nanti beberapa misalnya bantuan seperti USAID mungkin akan turun, itu kan. Tapi kita kan tidak saja mendapatkan dana dari hibah. APBN kita sudah cukup untuk melakukan penanganan kesehatan di Indonesia," kata Dante saat ditemui di Tamanmartani, Sleman, Jumat (31/1/2025).
Baca Juga: Tumbuh Positif hingga Akhir November 2024, Realisasi Belanja APBN di DIY Capai Rp21,38 Triliun
Khusus untuk program pengentasan TBC, Presiden Prabowo Subianto sudah mengalokasikan dana khusus.
"Pak Presiden itu sudah mengalokasikan khusus dana yang tidak membutuhkan hibah dari luar negeri. Walaupun hibah dari luar negeri ini juga akan kita terima," imbuhnya.
Seperti misalnya belum lama ini, disampaikan Dante, ada The Global Fund to fight AIDS, Tuberculosis (TBC), & Malaria (GFATM) yang telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia. Total dana hibah tersebut sekitar 308 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk periode anggaran 2024-2026.
"Dari Global Fund sendiri yang sudah memberikan hibah kepada Indonesia sebanyak $308 miliar itu tidak terpengaruh oleh policy dari Presiden Trump," ungkapnya.
"HIV juga enggak pengaruh. Karena dari dari Global Fund kita juga dapat dana $308 miliar selama 3 tahun. Itu untuk TBC, HIV, dan malaria," sambungnya.
Baca Juga: Trump Terpilih Sebagai Presiden Amerika, Pakar HI UMY: Indonesia Perlu Waspadai Soal Kebijakan Impor
Dante mengungkapkan selama ini Indonesia tidak terlalu bergantung pada pasokan obat-obatan dari AS. Mengingat sudah ada dana yang memang dialokasikan khusus untuk eliminasi penyakit HIV, TBC, dan malaria.
Berita Terkait
-
Donald Trump Beri Sinyal Selamatkan Sektor Otomotif di Tengah Perang Dagang, Pajak Diturunkan?
-
Efek Tarif Trump: Warga AS Panik Borong Sunscreen Korea, Apa Alasannya?
-
4 Ramuan Warisan Nenek Moyang yang Terbukti Redakan Depresi Ringan
-
7 Ramuan Ajaib dari Alam untuk Atasi Anak Susah Makan
-
Pesan Prabowo ke Tim Negosiasi Tarif Trump: Yang Penting Turun-Negosiasi Sebaik-baiknya!
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
-
Dedi Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
-
Terima Apa Adanya, Ni Luh Nopianti Setia Menunggu Hingga Agus Difabel Bebas
Terkini
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara
-
ABA Dibongkar, Pemkot Jogja Manfaatkan Lahan Tidur untuk Relokasi Pedagang ke Batikan