SuaraJogja.id - Jajaran Satresnarkoba Polresta Yogyakarta berhasil mengungkap sembilan kasus penyalahgunaan narkoba selama sebulan terakhir. Total ada 10 orang tersangka yang diamankan dalam sembilan kasus tersebut.
Kasatreskoba Polresta Yogyakarta, AKP Ardiansyah Rolindo Saputra menuturkan ungkap kasus penyalahgunaan narkoba itu terhitung selama akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli 2024. Total jumlah barang bukti di antaranya ganja seberat 108.5 gram, psikotropika 298 butir, obat-obatan berbahaya (obaya) 16.330 butir.
"Selama bulan Juni Satresnarkoba berhasil mengungkap sebanyak sembilan kasus, dari sembilan LP ini tersangka ada 10 orang," kata Ardiansyah di Mapolresta Yogyakarta, Rabu (17/7/2024).
Tersangka yang berhasil ditangkap yakni berinisial ODS (28), ADR (26), BS (34), NH (41), ONI (25), GP (21), BHP (18), DS (33), RSS (31) dan ADS (35). Semua tersangka yang diamankan itu merupakan laki-laki.
"Dari barang bukti yang disita diperkirakan dapat menyelamatkan 17.063 warga negara yang merupakan generasi penerus bangsa," ucapnya.
Disampaikan Ardiansyah, pihaknya masih menelusuri modus pembelian dan penjualan obat-obatan berbahaya itu. Pasalnya selama ini modus yang digunakan masih memanfaatkan media sosial (medsos).
Biasanya oknum-oknum itu mempublikasikan barang-barang haram itu melalui akun-akun Instagram. Kemudian ketika ada pembeli baru berpindah ke aplikasi pesan singkat WhatsApp.
"Nah kita masih kesusahan dalam melacak itu karena mereka memang setelah aktivitas transaksi, mereka langsung melenyapkan jejak-jejak digitalnya, seperti chat, terus nomor sudah diblokir," ujarnya.
"Terus dia tidak bertemu langsung biasanya. Biasanya dia memakai sherloc, dikirim map dan yang bersangkutan ini menjemput sesuai map yang sudah dishare lewat WA. Habis itu tidak bisa di telepon, atau lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: Data Pemilih Pilkada 2024 Bermasalah, Bawaslu Yogyakarta Temukan Sejumlah Pelanggaran!
Metode itu, kata Ardiansyah, membuat para pengedar lebih aman ketika bertransaksi. Kendati demikian pihaknya akan tetap melakukan penelusuran lebih lanjut terkait metode itu.
"Bagaimana modus ini akan kita upayakan semaksimal mungkin untuk mengejar ke bagian atasnya karena kita tidak hanya yang bawahnya saja. Memang kita berniat dan ingin mengungkap ke bagian atasnya sehingga tangkapan yang mungkin akan lebih besar," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa