SuaraJogja.id - Sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka 2025), KAI Commuter mengubah jadwal perjalanan KRL Solo-Jogja rute Palur ke Yogyakarta per 1 Februari 2025. Ada sejumlah tambahan perjalanana KRL maupun KA Prameks dari Stasiun Palur, Solo Jebres, Solo Balapan, Purwosari, Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan, dan berakhir di Stasiun Tugu Yogyakarta.
Untuk KRL Jogja-Solo, jumlah perjalanan pada hari kerja yang sebelumnya 24 perjalanan kini ditingkatkan menjadi 27 perjalanan. Sedangkan perjalanan KA Prameks Jogja-Kutoarjo yang sebelumnya 8 perjalanan per hari kini bertambah menjadi 10 perjalanan per hari.
Tambahan perjalanan dua KA ini membuat volume wisatawan yang masuk ke Yogyakarta cukup tinggi. Ribuan penumpang KRL dari Solo turun ke Stasiun Yogyakarta, Sabtu (1/2/2025).
"Perubahan jadwal perjalanan kereta api ini merupakan proses yang rutin dilakukan, karena kami selalu menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta memperbarui kondisi sarana dan prasarana. Hal ini kami atur dalam bentuk jadwal perjalanan kereta api," papar Dirut KAI Commuter, Asdo Artriviyanto di Stasiun Yogyakarta, Sabtu Siang.
Baca Juga: Sleman Diserbu Wisatawan Jateng, Libur Imlek-Isra Miraj 2025 Capai 269 Ribu Kunjungan
Asdo menyebutkan, perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Selain itu mengakomodasi tren peningkatan jumlah pengguna layanan kereta komuter, terutama mereka yang menggunakan layanan tersebut untuk bekerja, berdagang, dan aktivitas rutin lainnya.
Apalagi setiap hari sekitar 21 ribu orang menggunakan KRL pada 2024 lalu. Sedangkan jumlah penumpang KA Prameks rata-rata per hari 2.500-3.000 orang.
"Karenanya peningkatan frekuensi [perjalanan KRL dan KA Prameks] ini diharapkan dapat mengakomodasi lonjakan penumpang, terutama pada hari kerja dan akhir pekan," jelasnya.
Manager Area VI Yogyakarta KAI Commuter, Adli Hakim menambahkan, KAI Commuter juga menyiapkan empat perjalanan fakultatif untuk rute Yogyakarta-Palur. KA tersebut dioperasikan saat momen tertentu, seperti libur panjang, Lebaran, Natal dan Tahun Baru.
"Kami telah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyiapkan perjalanan tambahan yang bisa dioperasikan sesuai kebutuhan," jelasnya.
Baca Juga: Sengketa Lahan Stasiun Tugu Berakhir Damai, Begini Respon Keraton Yogyakarta
Adli mengatakan, jumlah pengguna layanan komuter di wilayah 6 Yogyakarta terus meningkat. Karenanya KAI Commuter memastikan perubahan jadwal dan penambahan perjalanan ini tetap mempertahankan kenyamanan serta ketepatan waktu layanan. Masyarakat pun diimbau untuk selalu memperbarui informasi jadwal perjalanan melalui aplikasi resmi KAI Commuter atau kanal informasi lainnya.
Berita Terkait
-
Kai EXO 'Walls Don't Talk' Rasa Gelisah Akibat Gejolak Asmara yang Tertahan
-
Perjalanan Habbie, UMKM yang Berkembang dengan Dukungan BRI Hingga Pecahkan MURI!
-
Warung Bu Sum: Legenda Kuliner Jogja Bertahan Berkat Resep Rahasia & Dukungan BRI
-
BNI Indonesias Horse Racing Triple Crown & Pertiwi Cup 2025 Garapan SARGA.CO Siap Pentas di Yogya
-
Daftar 10 Bandara Tersibuk di Dunia, Indonesia Masuk?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Dedy Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
-
Terima Apa Adanya, Ni Luh Nopianti Setia Menunggu Hingga Agus Difabel Bebas
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik April 2025
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
Terkini
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara
-
ABA Dibongkar, Pemkot Jogja Manfaatkan Lahan Tidur untuk Relokasi Pedagang ke Batikan