SuaraJogja.id - Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko memaparkan dua hal utama sebagai langkah konkret dalam program pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Pertama dimulai dengan menyusun rencana induk untuk melangkah lebih jauh lagi. Saat ini, sudah 90 persen rencana induk itu tersusun dan menunggu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).
"Kami sedang berproses, 90 persen sudah jadi rencana induk itu tapi kami untuk menerbitkannya harus menunggu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Bappenas. Tapi rencana induknya sudah kami selesaikan 90 persen. Kami sudah diskusikan dengan Bappenas," kata Budiman ditemui di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (4/2/2025).
Kemudian yang kedua, Budiman bilang pihaknya melakukan koordinasi antara kementerian. Tujuannya untuk menemukan kantong-kantong kemiskinan.
"Kita melakukan koordinasi antar kementerian dan mencari titik-titik kantong kemiskinan dan membawa investasi ke arah sana dengan mengajak kementerian-kementerian berlangsung," ujarnya.
Disampaikan Budiman, sebagai lembaga baru pihaknya tengah menyusun Struktural Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Saat ini SOTK sudah berada di Kementerian Hukum dan belum diturunkan.
"Begitu turun kami akan segera menyusun SOTK-nya, penyusunan rencana induk insya allah ini akan merupakan rencana induk pengentasan kemiskinan 2024-2029 inysa allah bulan Februari sambil menunggu RPJMN Bappenas. Kan kita enggak boleh mendahului RPJMN Bappenas, lainnya koordinasi-koordinasi," tandasnya.
Disinggung mengenai efisiensi anggaran, Budiman mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto itu. Dia bilang kebijakan itu dilakukan tidak lepas masih ditemukannya tumpang tindih anggaran selama ini.
Melalui efisiensi anggaran itu diharapkan bisa dialokasikan dengan program-program yang lebih substantif. Termasuk dalam pengentasan kemiskinan sendiri.
"Kami sebagai pembantu beliau merasa bahwa ini adalah langkah yang sangat tepat karena bagaimana pun juga tugas dan misi yang ingin dicapai oleh Pak Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan, swasembada pangan, perumahan untuk rakyat itu membutuhkan pendanaan yang luar biasa dan efisiensi anggaran," ungkapnya.
Dia memastikan kebijakan efisiensi anggaran itu telah diinstruksikan ke seluruh jajaran di Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
"Saya pikir ini kita harus mulai berlatih, pemerintah, pembantu-pembantu presiden, para birokrasi bahwa kita memang harus mulai. Kerja-kerja yang seremonial, sifatnya administrasi jangan terlalu berlebihan tapi lebih ke substantif karena kebutuhan-kebutuh masyarakat sendiri kemiskinan, kesenjangan, energi, pendidikan, dan itu menurut saya lebih dibutuhkan rakyat," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP 5G Samsung di Bawah Rp 4 Juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Sri Mulyani: Dampak Digitalisasi!
Terkini
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci
-
Tambahan Dua Tersangka Perusakan Mobil Polisi di Godean, Total Empat Orang Ditahan Tak Saling Kenal
-
Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia