SuaraJogja.id - Pasca efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, sejumlah kementerian melakukan penghematan besar-besaran. Kebijakan tersebut banyak dikhawatirkan berdampak besar pada program kementerian.
Namun Menteri Koordinator Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK), Pratikno memastikan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah tersebut tidak akan mengganggu penanganan bencana. Meski saat ini potensi bencana mengancam sejumlah wilayah di Indonesia seperti Siklon Tropis dan cuaca ekstrem
"Ya, sesuai arahan Presiden, revisi anggaran dilakukan. Ini merupakan langkah yang baik bagi kita. Seluruh birokrasi bekerja keras untuk menyisir dan melakukan efisiensi anggaran, terutama dalam pengurangan biaya operasional birokrasi," papar Pratikno di Yogyakarta, Selasa (04/2/2025).
Mantan Rektor UGM ini menyatakan, dengan adanya kebijakan efisiensi dari Presiden, anggaran yang dimiliki kementeriannya akan lebih banyak dialokasikan untuk pelayanan masyarakat. Namun fungsi pemerintahan tetap berjalan seperti biasa tanpa terganggu.
Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memiliki anggaran Dana Siap Pakai. Dana tersebut bisa digunakan secara cepat untuk memberikan bantuan kepada masyarakat saat terjadi bencana.
"Jadi, anggaran ini sudah tersedia dan dapat langsung digunakan sesuai kebutuhan. Alokasi anggaran yang lebih efisien memungkinkan kita untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat," tandasnya.
Pratikno menambahkan, Kementerian tersebut bekerjasama dengan BMKG untuk terus memperbarui informasi terkait potensi bencana untuk mengantisipasi dampak terjadinya bencana. Hal ini mengingat perubahan iklim nyata terjadi dan harus dhadapi.
Kemenko PMK juga terus berkoordinasi dengan BNPB. Jika terjadi bencana, langkah pertama yang dilakukan adalah menetapkan tanggap darurat.
Sementara untuk antisipasi jangka menengah, kementerian tersebut bersama Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah memetakan kawasan rawan bencana. Selain itu melakukan normalisasi sungai, waduk, dan lainnya untuk mengurangi resiko bencana.
Baca Juga: Pemkab Bantul Anggarkan Rp61 Miliar untuk Pembangunan Jalan pada 2025
"Terakhir, di Kalimantan Barat, saya berkunjung ke sana bersama BNPB untuk mengurangi risiko bencana [banjir] semaksimal mungkin, baik melalui perbaikan infrastruktur, edukasi masyarakat, maupun kesiapsiagaan pemerintah daerah serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi