SuaraJogja.id - Setelah sempat terdampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), kondisi pasar hewan di Gunungkidul perlahan mulai membaik. Pasar Sapi Siyonoharjo, yang sebelumnya sepi akibat kekhawatiran peternak dan pedagang, kini menunjukkan peningkatan jumlah sapi yang diperjualbelikan.
Lurah Pasar Hewan Siyonoharjo, Isnaningsih, mengungkapkan bahwa dalam lima kali pasaran terakhir, jumlah sapi yang dijual terus bertambah. Artinya, peternak mulai kembali percaya diri membawa sapi mereka ke pasar.
"Awalnya hanya 40 ekor, kemudian naik menjadi 50 ekor, 60 ekor, 93 ekor, dan terakhir mencapai 91 ekor. ," ujarnya, Rabu (5/2/2025).
Meski jumlah sapi meningkat, Isnaningsih mengakui bahwa sebagian pedagang masih takut membawa sapi ke pasar karena dampak wabah yang masih terasa. Sementara itu, pedagang kambing justru mengalami kenaikan harga jual akibat meningkatnya permintaan.
Jumlah kambing yang dijual di Pasar Sapi Siyonoharjo dalam sehari semula rata-rata 400 ribu kini naik menjadi 500 ekor perhari. Dan kini banyak blantik (makelar sapi) yang akhirnya beralih berdagang kambing karena kondisi pasar sapi yang belum sepenuhnya pulih.
Meskipun kondisi membaik, dampak PMK terhadap pasar hewan tahun ini dinilai lebih parah dibandingkan wabah PMK, antraks, dan lato-lato di tahun-tahun sebelumnya.
"Dulu, saat wabah terjadi, pasar hewan sempat ditutup selama dua kali pasaran, tetapi langsung kembali normal setelah dibuka. Tahun ini, meskipun pasar tidak ditutup, hampir dua bulan kondisi masih sepi," kata Isnaningsih.
Sementara itu, harga daging sapi di pasaran masih stabil di angka Rp150 ribu per kilogram, menunjukkan bahwa permintaan tetap tinggi meskipun jumlah sapi di pasar belum sepenuhnya pulih.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menangani wabah PMK melalui vaksinasi dan pemantauan kesehatan sapi hingga ke pelosok desa.
Baca Juga: Wabah PMK di Bantul Terkendali, Sapi Sembuh Meningkat, Vaksinasi Lanjut Februari
"Kasus PMK memang sempat tinggi, dengan total 2.068 ekor sapi terpapar. Namun, jumlah sapi yang sembuh kini mencapai 456 ekor. Kasus aktif tersisa 1.399 ekor, sementara 155 ekor mati dan 58 ekor dipotong bersyarat," jelasnya.
Pemerintah berharap dengan meningkatnya jumlah sapi yang sembuh dan upaya vaksinasi yang terus dilakukan, pasar hewan di Gunungkidul bisa kembali ramai seperti sebelum wabah terjadi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi