SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak berencana menutup pasar hewan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), karena akan mempersulit pengawasan jual beli hewan ternak tersebut.
"Kita tidak menutup pasar hewan, hanya memperketat pemeriksaan terhadap hewan yang dibawa pedagang masuk ke pasar hewan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, DIY, Senin.
Menurut dia, apabila pasar hewan ditutup, malah akan berpotensi pedagang menjual di kandang-kandang kelompok, sehingga menjadi sulit diawasi kesehatan ternak yang diperjualbelikan.
"Selain itu, sampai saat ini belum ditemukan ternak terserang PMK di pasar hewan, sehingga kita masih membuka pasar hewan dengan pengawasan yang ketat dan penyemprotan desinfektan rutin di pasar hewan," katanya.
Selain itu, lanjut Suparmono, pedagang pasar hewan meminta kepada Pemkab Sleman untuk tidak menutup pasar hewan. Namun, konsekuensinya, hewan ternak yang bergejala PMK langsung dipulangkan dan tidak boleh masuk ke pasar hewan.
"Laporan dokter hewan yg jaga di pintu masuk pasar hewan. Hewan yang bergejala PMK diminta pulang atau tidak masuk pasar hewan," katanya.
Lebih lanjut, Suparmono mengatakan dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk Kabupaten Sleman mendapatkan vaksin PMK sebanyak 22.894 dosis, tetapi pengiriman dilakukan secara bertahap.
Pelaksanaan vaksinasi PMK dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian serentak dilaksanakan oleh petugas medis dan paramedis puskesmas se-Kabupaten Sleman berkolaborasi dengan Balai Besar Veteriner Wates, Babinsa, Babinkamtibmas, dan Fakultas Kedokteran Hewan mulai 15 Januari 2025 dan realisasi capaian vaksinasi per 22 Januari 2025 sebanyak 1.365 dosis.
Kegiatan survailans pascavaksinasi untuk mengetahui efektivitas terbentuknya antibodi terhadap PMK dilaksanakan BBVet Wates dengan cara melakukan pengambilan sampel pascavaksinasi (sampel diambil pada hari ke-18 setelah vaksinasi) sebanyak 60 sampel dengan capaian 83,3 persen yang artinya bahwa vaksinasi PMK yang dilakukan terbukti efektif dalam pembentukan antibodi terhadap PMK.
Baca Juga: Antisipasi Penularan PMK, Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tutup Pasar Hewan Terpadu Pengasih
"Tindakan pengendalian PMK lainnya adalah dengan kegiatan penegakan diagnosa laboratorium PMK yang dilaksanakan di Bbvet Wates terhadap sampel dari ternak yang menunjukkan gejala klinis dan ternak yang akan dilalulintaskan antarpropinsi," katanya.
Berita Terkait
-
TPST Donokerto Turi Beroperasi Juni 2025, Diproyeksikan Bisa Olah 60 Ton Sampah per Hari
-
Antisipasi PMK, Pemkab Bantul Perpanjang Penutupan Pasar Hewan Imogiri
-
Alokasi Pupuk Subsidi Sleman 2025 Naik, Stok Aman, Petani Bisa Tebus dengan Syarat Ini
-
Tingkatkan Kewaspadaan Virus PMK, Pemkot Yogyakarta Segera Vaksin Puluhan Ternak
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Duh! 17 Ribu Lebih Titik Kebutuhan Penerangan Jalan di Sleman, Baru Setengahnya yang Standar
-
Peduli Satwa Dilindungi, Bocah Sleman Serahkan Trenggiling Temuan ke BKSDA Yogyakarta
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal