SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, menargetkan percepatan tanam padi seluas 2.500 hektare hingga akhir Februari 2025 sebagai langkah strategis dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen bersama antara Pemkab Bantul dan Kementerian Pertanian untuk merealisasikan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden RI.
"Kabupaten Bantul harus turut berkontribusi dalam pencapaian swasembada pangan. Oleh karena itu, kami menargetkan penyelesaian penanaman padi di lahan seluas 2.500 hektare pada Februari 2025," ujar Abdul Halim dikutip dari Antara, Jumat (7/2/2025).
Salah satu wilayah prioritas dalam musim tanam Februari ini adalah Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, yang dikenal sebagai sentra produksi tanaman pangan di Bantul.
Dalam upaya mencapai target tersebut, para petani di Bantul mendapat dukungan berupa alat mesin pertanian (alsintan), benih unggul, serta peningkatan sarana pertanian yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Bantul.
"Perkembangan sektor pertanian di Bantul cukup signifikan berkat adanya dukungan alsintan dan perbaikan jaringan irigasi dari Kementan serta APBD Bantul. Di wilayah Canden, produktivitas padi rata-rata mencapai 9,3 ton gabah per hektare," jelas Bupati.
Hasil tersebut tergolong tinggi dibandingkan rata-rata nasional, di mana produktivitas padi di Indonesia baru mencapai sekitar 5,4 ton gabah kering panen per hektare.
Keberhasilan sektor pertanian di Bantul menunjukkan daya saing tinggi dan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi daerah.
"Pertanian terbukti memiliki daya saing yang kuat. Oleh karena itu, APBD dan sumber daya daerah akan lebih difokuskan pada pengembangan sektor pertanian, di samping sektor industri dan pariwisata," ujar Halim.
Baca Juga: Anggaran Fisik dan Infrastruktur Dipangkas, Proyek Irigasi di Gunungkidul Kandas, Petani Cemas
Dengan optimalisasi pertanian dan dukungan pemerintah, Kabupaten Bantul diharapkan mampu berperan lebih besar dalam pencapaian swasembada pangan nasional pada tahun 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu