SuaraJogja.id - Wakil Ketua DPRD Sleman Sukaptana memastikan seluruh pembiayaan korban keracunan Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman ditanggung pemerintah. Saat ini koordinasi penanganan masih terus dilakukan.
Disampaikan Sukaptana, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Tempel serta Dinas Kesehatan Sleman untuk penanganan para korban keracunan.
"Tadi sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman dan Puskemas Tempel, bahwa pembiayaan semua ini nanti ditanggung oleh dinas kesehatan," kata Sukaptana kepada awak medi, Senin (10/2/2025).
Bagi warga yang sudah melakukan perawatan dan membayar pun, kata Suptana, akan diganti oleh pemerintah daerah. Hal itu berlaku bagi seluruh pasien baik yang opname maupun rawat jalan.
"Iya pembiayaan yang di sini [posko kesehatan] maupun yang di rumah sakit akan diganti nanti dikumpulkan. Apabila sudah membayar nanti akan direimburse," ujarnya.
Selain itu, posko kesehatan penanganan keracunan di Tempel pun nantinya akan tetap didirikan hingga seluruh warga kembali pulih dan tak membutuhkan perawatan medis.
"Posko ini nanti juga akan disuplai oleh dinas kesehatan dan posko ini tujuan hanya 24 jam tapi ini diperpanjang sampai selesai," ucapnya.
Sebanyak 151 Warga Alami Gejala
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyampaikan dari data terkahir jam 9.34 WIB jumlah korban sementara 151 dengan warga yang menjalani opname sebanyak 27. Sementara itu juga masih ada warga yang akan dilakukan rujukan ke rumah sakit.
Baca Juga: Truk Box Terguling Usai Senggol Pejalan Kaki di Ring Road Sleman, Begini Kronologinya
"Observasi di sini saja, rumah sakit lain sepertinya sudah tidak ada, itu ada 14 [orang], dalam proses rujukan ini tadi empat ini tambah lagi kayaknya dua. Jadi ini update terakhir," kata Diana saat ditemui di posko kesehatan penanganan keracunan, Tempel, Senin (10/2/2025).
Diana bilang penambahan korban itu dari warga yang memang belum melakukan pemeriksaan sejak kemarin atau yang hanya meminum obat secara pribadi saja.
"Jadi mungkin yang baru-baru ini hanya empat yang belum periksa sama sekali baru muncul gejala sekarang. Atau memang kemarin cuma minum obat-obatan yang ada di rumah," ujarnya.
Disampaikan Diana, korban keracuan itu tidak hanya dari warga Krasakan saja. Melainkan ada warga luar daerah yang memang ikut datang dalam hajatan kemarin.
"Kalau di posko sini warga Krasakan tapi ada juga yang keluarga dari sini jadi bukan warga sini mereka datang untuk menghadiri pernikahan itu, ada yang dari Pati, ada yang dari Kalimantan," ucapnya.
Terkait kondisi warga, dia mengungkap sebagian besar masih menderita diare.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Bantul Lawan Kemiskinan Ekstrem: Bansos Pangan dan Alat Bantu Disabilitas Disalurkan
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah