Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 10 Februari 2025 | 14:26 WIB
Kondisi di posko kesehatan penanganan keracunan di Tempel, Sleman, Senin (10/2/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Wakil Ketua DPRD Sleman Sukaptana memastikan seluruh pembiayaan korban keracunan Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman ditanggung pemerintah. Saat ini koordinasi penanganan masih terus dilakukan.

Disampaikan Sukaptana, pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Tempel serta Dinas Kesehatan Sleman untuk penanganan para korban keracunan.

"Tadi sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Sleman dan Puskemas Tempel, bahwa pembiayaan semua ini nanti ditanggung oleh dinas kesehatan," kata Sukaptana kepada awak medi, Senin (10/2/2025).

Bagi warga yang sudah melakukan perawatan dan membayar pun, kata Suptana, akan diganti oleh pemerintah daerah. Hal itu berlaku bagi seluruh pasien baik yang opname maupun rawat jalan.

Baca Juga: Truk Box Terguling Usai Senggol Pejalan Kaki di Ring Road Sleman, Begini Kronologinya

"Iya pembiayaan yang di sini [posko kesehatan] maupun yang di rumah sakit akan diganti nanti dikumpulkan. Apabila sudah membayar nanti akan direimburse," ujarnya.

Selain itu, posko kesehatan penanganan keracunan di Tempel pun nantinya akan tetap didirikan hingga seluruh warga kembali pulih dan tak membutuhkan perawatan medis. 

"Posko ini nanti juga akan disuplai oleh dinas kesehatan dan posko ini tujuan hanya 24 jam tapi ini diperpanjang sampai selesai," ucapnya.

Sebanyak 151 Warga Alami Gejala

Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyampaikan dari data terkahir jam 9.34 WIB jumlah korban sementara 151 dengan warga yang menjalani opname sebanyak 27. Sementara itu juga masih ada warga yang akan dilakukan rujukan ke rumah sakit.

Baca Juga: Kebijakan Kembali Normal, Disperindag Sleman Pastikan Stok LPG 3 Kg Mulai Tersedia

"Observasi di sini saja, rumah sakit lain sepertinya sudah tidak ada, itu ada 14 [orang], dalam proses rujukan ini tadi empat ini tambah lagi kayaknya dua. Jadi ini update terakhir," kata Diana saat ditemui di posko kesehatan penanganan keracunan, Tempel, Senin (10/2/2025).

Diana bilang penambahan korban itu dari warga yang memang belum melakukan pemeriksaan sejak kemarin atau yang hanya meminum obat secara pribadi saja.

"Jadi mungkin yang baru-baru ini hanya empat yang belum periksa sama sekali baru muncul gejala sekarang. Atau memang kemarin cuma minum obat-obatan yang ada di rumah," ujarnya.

Disampaikan Diana, korban keracuan itu tidak hanya dari warga Krasakan saja. Melainkan ada warga luar daerah yang memang ikut datang dalam hajatan kemarin.

"Kalau di posko sini warga Krasakan tapi ada juga yang keluarga dari sini jadi bukan warga sini mereka datang untuk menghadiri pernikahan itu, ada yang dari Pati, ada yang dari Kalimantan," ucapnya.

Terkait kondisi warga, dia mengungkap sebagian besar masih menderita diare.

"Sebagian besar masih diare, yang belum teratasi untuk yang diarenya. Sebagian besar," ungkapnya.

Load More