SuaraJogja.id - Korban keracunan di Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman masih terus bertambah. Berdasarkan data terakhir warga yang mengalami gejala mencapai 151 orang.
Kepala Puskesmas Tempel 1, Diana Kusumawati, menyampaikan dari data terakhir jam 9.34 WIB jumlah korban sementara 151 dengan warga yang menjalani opname sebanyak 27 orang. Sementara itu juga masih ada warga yang akan dilakukan rujukan ke rumah sakit.
"Observasi di sini saja, rumah sakit lain sepertinya sudah tidak ada, itu ada 14 [orang], dalam proses rujukan ini tadi empat ini tambah lagi kayaknya dua. Jadi ini update terakhir," kata Diana saat ditemui di posko kesehatan penanganan keracunan, Tempel, Senin (10/2/2025).
Diana bilang penambahan korban itu dari warga yang memang belum melakukan pemeriksaan sejak kemarin atau yang hanya meminum obat secara pribadi saja.
"Jadi mungkin yang baru-baru ini hanya empat yang belum periksa sama sekali baru muncul gejala sekarang. Atau memang kemarin cuma minum obat-obatan yang ada di rumah," ujarnya.
Disampaikan Diana, korban keracuan itu tidak hanya dari warga Krasakan saja. Melainkan ada warga luar daerah yang memang ikut datang dalam hajatan kemarin.
"Kalau di posko sini warga Krasakan tapi ada juga yang keluarga dari sini jadi bukan warga sini mereka datang untuk menghadiri pernikahan itu, ada yang dari Pati, ada yang dari Kalimantan," ucapnya.
Terkait kondisi warga, dia mengungkap sebagian besar masih menderita diare.
"Sebagian besar masih diare, yang belum teratasi untuk yang diarenya. Sebagian besar," ungkapnya.
Diana mengimbau bagi warga yang sudah diperbolehkan pulang namun masih ada gejala diperbolehkan untuk kembali ke posko lagi untuk pemeriksaan lanjutan.
"Kalau sudah kita kasih obat jalan kalau memang ada gejala lagi silakan datang ke posko lagi," tandasnya.
Diketahui, ratusan warga Padukuhan Krasakan, Lumbungrejo, Tempel, Sleman diduga mengalami keracunan. Mereka mengeluh demam dan diare usai menyantap hidangan di rumah seorang warga pada Sabtu (8/2/2025) kemarin.
Berdasarkan data Puskesmas Tempel 1, tercatat ada 148 warga yang sempat menjalani perawatan atas dugaan keracunan tersebut. Ada yang rawat jalan bahkan hingga menjalani rawat inap.
Sementara itu, Kapolresta Sleman, Kombes Edy Setyanto Erning Wibowo, menuturkan pihaknya bakal melakukan penyelidikan lebih lanjut usai mendapatkan laporan kejadian tersebut. Termasuk memeriksa berbagai pihak yang terkait, tak terkecuali penyedia makanan.
"Kita sedang lakukan penyelidikan perkara tersebut. Nanti akan diperiksa semua," kata Edy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik