Diskusi Universitas Multimedia Nasional (UMN) dan Serikat Sindikasi di Indonesian Visual Art Archive, Yogyakarta, Sabtu (8/2/2025). [Dok. pribadi]
Menariknya, sebagian besar pekerja kreatif tidak menolak AI secara total, tetapi menginginkan sistem yang lebih adil. Banyak yang berharap AI tetap dijadikan alat bantu tanpa menghilangkan peran manusia dalam proses kreatif.
“Aku merasa AI ini bisa mempersonalisasikan aku sebagai kreator, tapi aku merasa AI belum bisa menggantikan peranku sebagai pekerja film karena secara proses kreatif itu dari aku,” ujar Nurrul.
Yearry dan tim peneliti menegaskan bahwa tantangan utama bukan sekadar teknologi, tetapi kondisi sistem kerja yang belum berpihak pada pekerja kreatif.
"Jika sistem kerja dan regulasi tetap stagnan, AI hanya akan mempercepat eksploitasi tenaga kerja kreatif atas nama efisiensi dan inovasi," tutur Yearry.
Fira Nursaifah M
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Film 'Lyora: Penantian Buah Hati' Bikin Ibu-Ibu Solo Terinspirasi Kisah Pejuang Garis Dua
-
4 Mobil Bekas Mesin Diesel dengan Kabin Luas, Performa Teruji untuk Perjalanan Jauh
-
Bakal Sikat Thailand, Siapa Lawan Timnas Indonesia di Final Piala AFF U-23 2025?
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Jatuh Jadi Rp 1.945.000/Gram
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
Terkini
-
Geger Beras Oplosan di Gunungkidul? Ini Fakta Sebenarnya
-
Magma Kaya Potasium: Ancaman Kaldera Tersembunyi? UGM Teliti Evolusi Gunung Api di Indonesia
-
Bantul Jadi Kampung Perikanan Nasional: Ini Strategi Jitu Dongkrak Ekonomi Desa Lewat Ikan
-
Di Balik Jeruji Besi, Asa di Hari Anak: Remisi & Momen Haru di LPKA Yogyakarta
-
Yogyakarta Gandeng Korporasi Lawan Stunting: Ratusan Balita Jadi Prioritas