SuaraJogja.id - Sejumlah proyek infrastruktur di Gunungkidul dipastikan mengalami penundaan akibat pemangkasan anggaran sebesar Rp61,2 miliar.
Beberapa program yang terdampak antara lain perbaikan sekolah, puskesmas, jalan, serta irigasi pertanian. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran Kementerian dan Lembaga.
Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Putra Sapto Wahyono, menjelaskan bahwa pemangkasan ini dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah pusat. Semula, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat edaran bersama, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Setelah itu, muncul Inpres yang mengatur efisiensi anggaran, termasuk penghapusan beberapa pos pendapatan daerah.
"Dampaknya cukup besar bagi daerah, karena total ada Rp 61,2 miliar yang dipangkas. Salah satunya adalah Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik infrastruktur, seperti irigasi pertanian, pembangunan sekolah, serta perbaikan jalan dan jembatan. Dari jumlah itu, sekitar Rp 18 miliar yang semula dialokasikan untuk infrastruktur ikut terhapus, sehingga proyek-proyek tersebut tidak bisa dilaksanakan," jelas Putra Sapto Wahyono dikutip Selasa (11/2/2025).
Baca Juga: Dipangkas Rp1,4 Triliun, BMKG Pastikan Deteksi Gempa & Informasi Cuaca Tak Terganggu
Meski demikian, ia menegaskan bahwa sektor kesehatan masih mendapat prioritas. Namun, untuk pembangunan fisik seperti renovasi sekolah dan puskesmas, Pemkab Gunungkidul masih menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Dalam Negeri.
"Beberapa proyek perbaikan gedung sekolah rencananya akan didanai oleh kementerian terkait, tapi detailnya masih kita tunggu. Sementara untuk jalan dan jembatan, kami terpaksa menunda karena sumber dananya dicabut," tambahnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunungkidul, Rakhmadian, menyatakan bahwa pemangkasan ini berdampak besar terhadap proyek infrastruktur di daerahnya. Anggaran DAK untuk bidang jalan yang semula Rp 24 miliar kini menjadi nol, sementara DAK untuk irigasi yang sebelumnya Rp 5 miliar juga ikut dihapus.
"Kami masih menunggu keputusan terkait Dana Alokasi Umum (DAU), karena ini bergantung pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Tapi ada kemungkinan DAU juga mengalami pengurangan. Jika itu terjadi, maka pembangunan aspal baru dari DAU kemungkinan besar akan berkurang," ujar Rakhmadian.
Salah satu ruas jalan yang terdampak adalah ruas jalan kabupaten Ponjong-Ngposari, yang kondisinya memang sudah rusak parah. Awalnya, Pemkab Gunungkidul berencana meningkatkan anggaran perbaikan dari Rp15 miliar pada 2024 menjadi Rp24 miliar pada 2025. Namun, akibat pemangkasan ini, seluruh perbaikan di tiga lokasi yang telah direncanakan terpaksa dibatalkan.
Baca Juga: Begini Siasat Pemkab Kulon Progo Sikapi Adanya Efisiensi Anggaran
"Kami mohon masyarakat bisa bersabar. Pemkab akan tetap berupaya memprioritaskan program yang paling mendesak dan mencari solusi agar proyek infrastruktur tetap berjalan," kata dia.
Berita Terkait
-
Komisi V DPR 'Curhat' ke Presiden Prabowo Soal Infrastruktur, Begini Tanggapannya
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
Pertamina, Hyundai Motor Grup, dan Pemprov Jawa Barat Kembangkan Proyek Waste-to-Hydrogen di Bandung
-
PTPP Beberkan Tiga Manfaat Prasarana Pengendali Banjir DAS Serang Kulon Progo
-
Curhatan KPK Ngeluh Kesulitan Usut Kasus WC Sultan di Bekasi: Tersangka Meninggal hingga Toilet Raib
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan