SuaraJogja.id - Sebuah unggahan di media sosial Facebook tentang penangkapan tiga remaja yang diduga terlibat aksi kejahatan jalanan di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) kawasan Pantai Goa Cemara menjadi viral. Unggahan tersebut berasal dari akun Eksanto Qitil yang membagikan informasi mengenai tiga orang yang tertangkap warga saat membawa celurit.
“Ngaputen Ndan. Yang ketakep orang 3. Yang lain pada kabur. Pada bawa celurit. DII. Lokasi di js. Semoga jls lebih aman. Lokasi dekat gua Cemara. Selalu waspada di jalan,” tulis Eksanto Qitil.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/2/2025) sekitar pukul 23.30 WIB dan tiga remaja berhasil diamankan oleh warga.
“Untuk kejadian berkaitan di JJLS, lokasi Goa Cemara, setelah kami cek ternyata kejadian semalam pukul 01.00 WIB. Mereka ditangkap oleh warga. Rombongan lebih dari 10 orang, namun yang tertangkap hanya tiga orang dan saat ini masih diamankan di Polsek Sanden,” ujar AKP Jeffry.
Baca Juga: Lestarikan Tradisi, Pemkab Bantul Kembangkan Konsep Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan Patalan
Saat ini, Polsek Sanden tengah berupaya memanggil rekan-rekan dari ketiga remaja yang tertangkap untuk dilakukan pembinaan. Pembinaan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk kepolisian, pihak sekolah, serta orang tua para remaja.
Pada Sabtu (15/2/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, telah dilakukan pembinaan terhadap para remaja yang diamankan. Kegiatan ini berlangsung di JJLS timur simpang empat Cangkring dan dihadiri oleh beberapa pihak terkait.
Dalam kegiatan ini, Kapolsek Sanden dan Kanit Bimmas memberikan arahan mengenai bahaya kejahatan jalanan serta risiko menjadi pelaku maupun korban. Pihak sekolah juga turut memberikan edukasi terkait dampak negatif dari tindakan kriminal di jalanan. Para remaja yang diamankan kemudian diminta untuk membuat surat pernyataan dan akhirnya diserahkan kembali kepada orang tua mereka.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Kami, mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar," ujar dia.
Baca Juga: Residivis Kambuhan, Baru Bebas, Pria Ini Kembali Bunuh Orang di Bantul
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
10 Remaja Diciduk Polisi Usai Terlibat Tawuran di Jakarta Barat, 4 Celurit Disita Petugas
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu