SuaraJogja.id - Pemerintah Kelurahan Patalan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengembangkan konsep pariwisata naik andong atau alat transportasi tradisional yang ditarik kuda berkeliling hamparan sawah yang ada di perdesaan tersebut.
"Pariwisata Kelurahan Patalan ini kita konsep naik andong keliling dusun sambil menikmati pemandangan persawahan di daerah sini. Konsep wisata ini memanfaatkan potensi bengkel andong yang ada di Patalan," kata Lurah Patalan Suyadi Anom Jayadi di Bantul, Rabu.
Menurut dia, dalam upaya mengembangkan pariwisata naik andong tersebut, pemerintah Desa Patalan sudah mengusulkan ke pemerintah terkait dengan peningkatan akses masuk ke perdesaan, sebelumnya juga ada pengembangan dari Dana Keistimewaan DIY.
"Sudah ada Danais, sehingga jalannya lebar, ada talud di kanan kiri, kita harapkan ada perhatian dari pemerintah, agar kalau jalannya sudah semakin bagus kita garap potensi pariwisata. Kita arahnya ke sana, karena kita juga mengembangkan wisata pertanian di daerah Patalan," katanya.
Baca Juga: Kasus PMK di Bantul Melandai, Pasar Hewan Imogiri Kembali Dibuka
Dia mengatakan, masyarakat desa merasa bangga mempunyai bengkel andong di wilayah Patalan yang sampai saat ini masih terus bertahan dan di uri-uri atau dilestarikan oleh generasi selanjutnya atau secara turun temurun dari orang tua ke anak.
"Memang kalau dulu itu andong favorit kendaraan, cuma sekarang sudah agak luntur dengan perkembangan kendaraan bermotor. Jadi kita sangat berbangga dan ini merupakan potensi Kelurahan Patalan, cuma sampai saat ini kita belum bisa maksimal untuk mengembangkan ini," katanya.
Dia mengatakan, saat ini di Kelurahan Patalan terdapat dua bengkel andong, namun yang sudah mempunyai langganan dengan pihak keraton hanya satu tempat, sementara bengkel andong satunya untuk perakitan kereta wisata.
"Mudah-mudahan ada perhatian dari DIY, juga dari Keraton sehingga ini tetap eksis. Ini tinggalan leluhur kita yang harus kita lestarikan, mudahan ke depan ada perhatian dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat," katanya.
Sementara itu, Paidi warga Patalan, seorang abdi dalem Keraton Ngayogyakarta menekuni pembuatan dan reparasi andong sejak masih muda, meneruskan usaha turun temurun orang tuanya. Tempat yang diberi nama Bengkel Andong Pandawa Lima ini dikelola bersama empat saudaranya.
Baca Juga: Kecelakaan di Bantul Tewaskan 149 Jiwa, Polres Bantul Galakkan Patroli 'Si Dul'
"Ada ritual khusus ketika memperbaiki andong. Dulu saat pertama kali, semua pekerja harus berpuasa selama tujuh hari, selain itu juga melakukan ritual sugengan atau selamatan dengan berbagai ubo rampe," katanya.
Berita Terkait
-
BNI Indonesias Horse Racing 2025 Sukses Kolaborasikan Hiburan dan Pariwisata
-
"Energizing Tourism": Menyalakan Semangat Baru Wisata Indonesia Melalui Energi dan Gerak
-
RI Ajak Kolaborasi di Forum CAP-CSA untuk Pariwisata di Tengah Ketidakpastian Global
-
Jadi Tuan Rumah UN Tourism ke-37, Indonesia Siap Pimpin Diskusi Global Soal Pariwisata Berkelanjutan
-
Traveloka-Archipelago Jalin Kemitraan, Dongkrak Potensi Wisata Nasional
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan