SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 36 alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini yang tersebar di wilayah Sleman. Namun, beberapa di antaranya sempat mengalami kerusakan akibat tersambar petir.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, menyebutkan bahwa sekitar 80 persen EWS dipasang di Kawasan Merapi, mengingat wilayah tersebut memiliki potensi bencana seperti banjir lahar dingin dan awan panas.
"Sebagian besar alat EWS ditempatkan di Kawasan Merapi sebagai langkah mitigasi terhadap potensi bencana yang sering terjadi," ujar Makwan dikutip Selasa (18/2/2025).
Sementara itu, 20 persen alat EWS lainnya tersebar di beberapa kapanewon yang memiliki risiko tanah longsor. Wilayah rawan longsor ini meliputi Kapanewon Prambanan, Pakem, Cangkringan, Turi, Seyegan, Godean, dan Gamping.
Baca Juga: Jual Miras Dekat Sekolah dan Masjid, Toko di Sleman Diprotes Warga, Polisi Janji Tindaklanjuti
BPBD Sleman menegaskan bahwa pihaknya rutin melakukan pengecekan terhadap fungsi dan kondisi EWS. Pasalnya, alat ini rentan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon, menjadi sarang semut dan tawon, hingga tersambar petir.
"Tahun lalu, kami sempat memperbaiki beberapa EWS yang rusak akibat tersambar petir," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa dulu sempat terjadi kasus pencurian EWS, namun saat ini kesadaran masyarakat semakin meningkat sehingga kejadian serupa tidak lagi terjadi.
EWS berfungsi memberikan peringatan dini dengan suara alarm saat mendeteksi adanya potensi bencana seperti banjir lahar dingin dan tanah longsor. Masyarakat yang mendengar sinyal peringatan ini diimbau segera melakukan evakuasi sesuai arahan pihak berwenang.
Namun, BPBD Sleman memastikan bahwa pada tahun 2025 tidak akan ada pengadaan EWS baru, karena jumlah yang ada saat ini dianggap cukup. Fokus utama BPBD adalah memastikan pemeliharaan rutin agar seluruh EWS tetap berfungsi optimal.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, BPBD Jogja Tambah Sembilan EWS Otomatis di Tiga Sungai Besar
"Anggaran untuk perawatan tetap ada, mengingat EWS adalah perangkat elektronik yang rentan mengalami kerusakan akibat faktor lingkungan," jelas Makwan.
Selain pemasangan EWS, BPBD Sleman juga mendorong pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagai langkah strategis dalam mengurangi dampak bencana, terutama di sekolah-sekolah yang berada di Kawasan Merapi.
Staf Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, Ismardiyanto, mengungkapkan bahwa seluruh sekolah di Kawasan Merapi sudah memiliki status SPAB. Hal ini penting karena sekolah-sekolah di daerah seperti Cangkringan rentan terdampak, apabila Gunung Merapi mengalami erupsi.
Dengan adanya kombinasi sistem peringatan dini dan peningkatan kesiapsiagaan di sektor pendidikan, BPBD Sleman berharap dapat meminimalkan risiko bencana serta meningkatkan keselamatan masyarakat di wilayah rawan.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan