SuaraJogja.id - Pemkab Sleman memperketat pengawasan lalu lintas ternak di wilayah Kapanewon Prambanan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul. Langkah ini diambil sebagai respons atas kasus antraks yang kembali ditemukan di Kapanewon Girisubo, Gunungkidul.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Sleman, Suparmono, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas medik veteriner dan paramedik veteriner untuk membahas potensi penyebaran antraks di wilayah perbatasan.
"Fokus utama pengawasan berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan lokasi kasus antraks," ujar Suparmono dikutip Jumat (21/2/2025).
Suparmono menegaskan bahwa peternak memiliki peran penting dalam pengendalian lalu lintas ternak. Peternak yang berinteraksi langsung dengan hewan ternak serta terlibat dalam proses jual-beli diharapkan dapat mematuhi prosedur pencegahan. DP3 Sleman juga terus mengintensifkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terkait pencegahan antraks kepada kelompok peternak. Pengawasan rutin dilakukan melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa Siap Junjung Tinggi Hak Rakyat Sleman
Kepala UPTD Pasar Hewan Ambarketawang dan Rumah Potong Hewan (RPH), Yuda Andi Nugroho, menyatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit hewan menular.
"Belum ada instruksi khusus terkait kasus antraks di Gunungkidul, namun kami tetap menjalankan pencegahan rutin dan tetap waspada," jelas Yuda.
DP3 Sleman juga menginstruksikan petugas kesehatan hewan dan UPTD di setiap kapanewon untuk mempercepat capaian vaksinasi ternak. Vaksinasi ini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam aktivitas jual-beli ternak.
Terkait perkembangan harga ternak, Yuda mengungkapkan bahwa harga sapi hidup potong per kilogram berada di kisaran Rp47-48 ribu. Sementara itu, harga pedet mengalami penurunan hingga Rp1 juta–Rp2 juta, dengan harga jual sekitar Rp12 juta per ekor. Penurunan ini diduga akibat kekhawatiran masyarakat terhadap risiko penularan antraks.
Namun, jumlah sapi yang masuk ke Pasar Hewan Ambarketawang mengalami kenaikan signifikan, dari sebelumnya di bawah 100 ekor menjadi sekitar 180 ekor. Peningkatan ini disebabkan oleh kepercayaan peternak dan pedagang ternak yang mulai berani melakukan transaksi, berkat program vaksinasi yang masif di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
"Kami mengimbau agar ternak yang dibawa ke pasar dalam kondisi sehat. Jika ditemukan ternak sakit atau bergejala, kami akan menolak," tegas Yuda.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Pieter Huistra Masih Fokus Pelajari Seluk-Beluk PSS Sleman
-
Pentingnya Vaksinasi Influenza Ibu Hamil, Bisa Jadi Garda Terdepan Lindungi Antibodi Bayi?
-
Dibebani Target, Pieter Huistra Telah Identifikasi Problematika PSS Sleman
-
Judi Online Tak Berkutik! Google Perketat Pengawasan di Semua Platform
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terpopuler
- Nyaris Adu Jotos di Acara TV, Beda Pendidikan Firdaus Oiwobo Vs Pitra Romadoni
- Indra Sjafri Gagal Total! PSSI: Dulu Pas Shin Tae-yong kan...
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Kini Jadi Terdakwa Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris, Iqlima Kim Dapat Ancaman
- Minta Maaf Beri Ulasan Buruk Bika Ambon Ci Mehong, Tasyi Athasyia: Harusnya Aku Gak Masukkan ke Kulkas
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Terbaru Februari 2025, Kamera Andalan!
-
Pandu Sjahrir Makin Santer jadi Bos Danantara, Muliaman D Hadad Disingkirkan?
-
Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
-
Sah! OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya, Tak Singgung Nasib Nasabah
-
Jokowi Sentil Megawati Usai Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retreat
Terkini
-
Belum Dapat Instruksi ke Akmil Magelang, Sejumlah Kepala Daerah Kader PDIP Bertahan di Jogja
-
Ketum PP Muhammadiyah Sampaikan Lima Pesan untuk Para Kepala Daerah
-
PDIP Minta Kepala Daerah Tunda Hadiri Retreat di Magelang, Analis: Berpotensi Picu Konflik Internal
-
Sayangkan Band Sukatani Minta Maaf ke Polisi, Haris Azhar: Bukti Represi Kebebasan Berekspresi
-
Jengah Gelombang Aksi Massa Tak Dihiraukan Elit, Masyarakat Tradisi Jogja Gelar Teatrikal Budaya