Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 26 Februari 2025 | 21:31 WIB
Peluncuran acara Jogja Fashion Week (JFW) 2025 di Kasultanan Ballroom Hotel Royal Ambarrukmo, Rabu (26/2/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memastikan tetap berkomitmen penuh untuk menyelenggarakan Jogja Fashion Week (JFW) 2025. Hal itu dipastikan meski dukungan terhadap acara ini turut terdampak program efisiensi anggaran pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yuna Pancawati, menuturkan bahwa fasilitasi support JFW dari tahun ke tahun datang melalui Dana Keistimewaan (Danais). Namun imbas efisiensi anggaran, dukungan itu pun menurun dari tahun sebelumnya.

"Tahun ini Pemda DIY melalui Dana Keistimewaan, fasilitasi support untuk JFW ini memang menurun dari tahun sebelumnya, menurunnya sampai mungkin 40-60 persen," kata Yuna kepada awak media, Rabu (26/2/2025).

"Tapi kami tidak patah semangat artinya kami tetap melakukan penyelenggaraan JFW dengan optimisme yang cukup tinggi, tentunya juga didorong dari dukungan berbagai pihak untuk tetap berkomitmen untuk menunjukkan bahwa di sektor industri kreatif di sektor fashion ini harus tetap eksis," imbuhnya.

Baca Juga: Diskon Gadget, Kuliner, Fashion hingga Voucher Belanja! Cek Promo Spesial Nataru BRI

Jogja Fashion Week 2025, kali ini mengusung tema 'Threads of Tomorrow' atau fashion yang berkelanjutan untuk masa depan. Memasuki tahun ke-20 diharapkan JFW diharapkan menjadi brand image tren fashion di Indonesia serta meningkatkan kualitas produk dalam negeri yang berpijak pada kelestarian alam semesta.

"Ini memiliki makna yang mendalam threads atau benang ini melambangkan keterhubungan kesinambungan dan juga Inovasi dalam industri model," ujarnya.

"Sedangkan tomorrow ini mencerminkan visi ke depan tentang bagaimana kita bisa membangun ekosistem fashion yang lebih berkelanjutan inklusif dan relevan dengan perkembangan zaman," tambahnya.

Dalam kesempatan ini, Yuna turut mendorong para pengusaha busana harus memiliki pola pikir bahwa kesuksesan bisnis bergantung pada strategi kreativitas dan kemampuan membaca peluang. Bukkan semata-mata intervensi pemerintah saja.

Meskipun di sisi lain, pemerintah tetap punya peran sebagai fasilitator untuk mendukung ekosistem bisnis. Namun kunci keberlanjutan keberhasilan usaha tentunya terletak pada daya saing dan daya juang adaptasi pengusaha itu sendiri.

Baca Juga: Desainer Australia Meriahkan Jogja Fashion Week 2024, Tampilkan Kreasi Batik Lokal

"JFW ini bukan sekadar peragaan busana saja, tetapi sebuah panggung kolaborasi yang menyatukan para kreator di industri fashion dan komunitas model untuk membentuk masa depan fashion Indonesia," tandasnya.

Load More