SuaraJogja.id - Perlu upaya lebih dari instansi kepolisian jika ingin mengubah citra penegak hukum yang sudah buruk di mata masyarakat. Hal itu diungkapkan pemerhati media yang juga Dosen UPN 'Veteran' Yogyakarta, Edwi Arief Sosiawan.
"Polisi perlu untuk membuka seluas-luasnya informasi dan transparansi yang jelas dari sebuah kejadian. Apalagi jika terjadi di era saat ini yang berpotensi timbul hoaks, harus segera ditanggapi dan diklarifikasi secepat mungkin," ujar Edwi saat memaparkan materi pada Sapa Kabidhumas di Gedung Anton Soedjarwo, Polda DIY, Sleman, Kamis (27/2/2025).
Edwi mengungkapkan masyarakat saat ini menganggap polisi hanyalah penegak hukum, padahal ada filosofi lain dari polisi yang juga pengayom dan juga penjaga ketertiban. Namun pandangan warga terhadap penegak hukum ini sudah melekat sehingga satu kesalahan yang dilakukan polisi bisa membuat citranya semakin buruk.
Dengan kata lain, polisi harus kembali re-branding dirinya di mata masyarakat. Bisa melalui menciptakan tokoh ikonik yang bersih dalam melakukan tugasnya sebagai pengayom masyarakat, termasuk lebih banyak mendatangi masyarakat.
Baca Juga: Satu Polisi Jogja Ditetapkan Tersangka Kasus Penganiayaan Darso Semarang, Polda DIY Minta Maaf
Edwi meyakini bahwa citra buruk ini dapat dibenahi. Apalagi masih ada masyarakat yang menaruh kepercayaan terhadap polisi yang bisa mengembalikan marwahnya sebagai pengayom.
Dalam materi yang dipaparkan, Edwi juga menyinggung terkait berita hoaks yang semakin liar tersebar di media sosial. Polisi merupakan instansi yang juga perlu memanfaatkan kondisi tersebut untuk membuat klarifikasi secara cepat dan tepat ketika muncul narasi salah yang bisa menjadi bola panas.
Bukan tanpa alasan, warga di era sekarang yang enggan melakukan check and re-check dari satu kasus yang ia dapat, tak jarang membuat narasi lebih liar. Di sisi lain, minimnya literasi masyarakat Indonesia ini yang akhirnya dimanfaatkan pihak tertentu.
"Adanya berita yang bisa menjadi hoaks ini juga bisa menjadi cara polisi untuk segera melakukan klarifikasi. Jangan menunda untuk segera mengonfirmasi dan juga mengecek lokasi kejadian dan membuat penjelasan di media sosial," ujar dia.
Ia pun tak menampik bahwa masyarakat Indonesia mudah percaya dengan informasi yang tersebar di media sosial. Bahkan media sosial ini menjadi tandingan media mainstream yang berusaha menyebar informasi sesuai fakta. Maka dari itu adanya kolaborasi polisi dengan media mainstream ini perlu dilakukan.
Baca Juga: Aksi Licik Penjual Cilok Muda di Sleman, Pinjam Motor Berujung Bui
"Dan harus digarisbawahi polisi ini membagikan informasi secara transparan ke reporter jika terjadi sebuah kasus. Nah ini penting untuk dilakukan institusi kepolisian," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
YLBHI Desak Reformasi Polri: Pelayanan Buruk, Banyak Personel Langgar Hukum
-
5 Top Body Serum di Indomaret untuk Hempas Kulit Belang, Cuma Rp30 Ribuan demi Cerah Merata
-
7 Potret Kenangan Artis bareng Bunda Iffet, Tak Hanya 'Ibu' Bagi Band Slank
-
Kolaborasi Lintas Sektor dalam Perpaduan Kedai Kopi dan Toko Buku
-
2 Makna Mendalam di Tilik Jogja, Lagu Baru Citra Scholastika
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF