SuaraJogja.id - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, telah menyelesaikan rehabilitasi di delapan daerah irigasi sepanjang 2024. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pengairan guna mendukung produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Agus Budiraharja, menyampaikan bahwa selain rehabilitasi irigasi, DPUPKP juga melakukan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi melalui UPTD Pengamatan Pengairan Opak Oyo dan Winongo.
"Rehabilitasi daerah irigasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mempercepat program swasembada pangan dengan meningkatkan hasil panen," ujar Agus, Rabu (5/3/2025).
Sebagai bagian dari program tersebut, DPUPKP juga telah melakukan rehabilitasi jaringan irigasi sepanjang 4,8 kilometer. Selain itu, pemeliharaan dan peningkatan jalan sepanjang 38,59 kilometer turut dilakukan guna memperlancar distribusi hasil pertanian.
Baca Juga: Pekerjaan Infrastruktur Padat Karya di Bantul Sebanyak 195 Titik Telah Tercapai 75 Persen
Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul turut mendukung percepatan swasembada pangan dengan memastikan distribusi pupuk bersubsidi tepat sasaran.
Menurut Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, berbagai bantuan alat mesin pertanian juga telah disalurkan, seperti traktor roda dua, power thresher mobile (PTM), kultivator, pompa air, dan hand sprayer.
Selain itu, DKPP Bantul telah menyusun draf Rancangan Peraturan Bupati terkait Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2023 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Untuk memastikan sistem irigasi berjalan optimal, pemerintah daerah juga merehabilitasi jaringan irigasi tersier, irigasi air tanah dangkal, serta memetakan jaringan irigasi tersier.
Di sektor pertanian, pemerintah juga mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik, menyediakan pestisida bagi kelompok tani, serta menyiapkan stok pestisida untuk kondisi darurat akibat serangan hama atau penyakit.
Baca Juga: Polisi Bantul Perketat Patroli Siber, Cegah Tawuran Remaja di Bulan Ramadan
Lebih lanjut, Joko menyebutkan bahwa puncak panen raya padi di Bantul akan berlangsung dari Februari hingga April 2025. Produksi gabah kering giling (GKG) diperkirakan mencapai 64.245 ton.
"Bulog siap menyerap gabah dengan harga Rp6.500 per kg untuk gabah kering panen [GKP]. Kuota serapan gabah pada Februari mencapai 60 ton per hari, Maret 100 ton per hari, dan April 60 ton per hari dengan penggunaan combine harvester," jelasnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Bantul terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani melalui optimalisasi irigasi, distribusi pupuk, serta perbaikan infrastruktur pertanian.
Berita Terkait
-
Dongkrak Sektor Pertanian, Mitratel Berikan 1.500 Bibit Vanili kepada Kelompok Tani Hutan Lembah Ulu Kasok
-
Tak Ada Efisiensi! Mentan Amran Mau Bagi-bagi 10 Ribu Motor ke Penyuluh Pertanian
-
Mentan Amran dan Menkeu Sri Mulyani Tinjau Progres Cetak Sawah di Wanam
-
Bulog Gelar Serap dan Panen Padi dengan Teknologi Budidaya Intensif bersama BRIN
-
Anggota Subak Bengkel: Panen Setelah 105 hari, Hasil Sesuai yang Diharapkan
Terpopuler
- Emil Audero Cetak Sejarah Setelah 1 Detik Resmi WNI, Jadi Kiper Paling ... di Asia!
- Erick Thohir Geleng-geleng dengan Sikap Bahrain Jelang Hadapi Timnas Indonesia di Stadion GBK
- Sosok Mira Christina Setiady, Istri Bos Sritex Iwan Kurniawan Lukminto Punya Jabatan Moncer
- Ayah Mertua Elus-elus Perut Aaliyah Massaid Setelah Wudhu, Netizen Berdebat: Ajaran Siapa Sih?
- Seberapa Kaya Rudy Salim? Disebut Firdaus Oiwobo Cuma Sanggup Kasih Honor Rp6 Juta saat Podcast
Pilihan
-
Prabowo Jadikan IKN Proyek Strategis Nasional Meski Efisiensi, Netizen: Duit Dari Mana?
-
Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 6 Maret 2025
-
Ketua DPRD dan Wawali Bontang Warning Kepala OPD yang Malas Rapat
-
Update Rumor Kepindahan Jay Idzes: Udinese Gunakan Rayuan Maut
-
Setelah Naik Tinggi, Harga Emas Antam Tiba-tiba Ambruk
Terkini
-
SPSI Bantul Ancam Mediasi Perusahaan yang Tak Bayar THR 2025
-
Pelestarian Naskah Kuno Ikut Terdampak Efisiensi Anggaran, Pakar Kearsipan UGM Dorong Keseriusan Pemerintah
-
Tujuh OPD Pemkab Sleman Kosong, Tunggu Lampu Hijau Kemendagri untuk Lelang Jabatan
-
Tukar Uang Baru Lebaran 2025 di Jogja? Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
-
Sopir Luka, Begini Kronologi Mobil Boks Terjun ke Sabo Dam Kali Gendol