SuaraJogja.id - Panitia Ramadan Masjid Syuhada 1446 H memastikan tidak ada pengaruh signifikan kebijakan efisiensi dalam donasi untuk penyediaan takjil berbuka puasa tahun ini. Bahkan dana donasi yang digunakan untuk takjil pun sudah terkumpul lebih cepat.
"Sebenarnya efisiensi anggaran itu tidak terlalu mempengaruhi di donasi takjilan kan, soalnya ini kaitannya untuk takjilan antara hamba dan Tuhan, kalau kaitannya efisiensi anggaran alhamdulilah enggak ada pengaruhnya," ungkap Ketua Panitia Ramadan Masjid Syuhada 1446 H, Abda Syahirul Alim, Jumat (7/3/2025).
Disampaikan Abda, tahun ini pengumpulan dana untuk takjil bahkan lebih cepat terkumpul dibandingkan tahun lalu. Dia bilang pembukaan donasi untuk takjil itu sudah dimulai sejak 3 bulan sebelum ramadan.
"Tahun ini kita bisa mengumpulkan dana lebih cepat daripada tahun kemarin dan alhamdulilah-nya juga kita sampai di pekan kedua untuk takjilan sudah aman," tandasnya.
Sementara itu untuk makanan berbuka puasa pada ramadan tahun ini, Masjid Syuhada menyediakan 1.000 porsi per hari. Menu yang disajikan pun beragam yang bertema nusantara.
Diungkap Abda, secara keseluruhan penyajian menu berbuka puasa dan sahur itu menelan biaya hingga Rp560 juta. Saat ini, pihaknya tengah berupaya untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut.
"Kalau keseluruhan sekitar Rp560 juta, buka puasa dan sahur. Kalau Rp450 juta itu hanya untuk berbuka puasa, akan tetapi untuk yang sahur di Masjid Syuhada dikhususkan untuk jamaah internal," ucapnya.
Dia berharap ke depan Masjid Syuhada bisa menyediakan menu sahur untuk masyarakat umum dengan jumlah yang lebih banyak.
Sementara itu, Koordinator Penghimpun Donasi Takjilan Masjid Syuhada, Jumadi menuturkan 1.000 porsi per hari selama ramadan itu bahkan bisa bertambah atau kurang. Tergantung dari penceramah yang datang atau diundang pada hari tersebut.
Baca Juga: Persembahan Ramadan Istimewa Yogyakarta Marriott Hotel 1001 Nights Ramadan Delights
"Menyesuaikan dengan kemampuan lembaga kami juga atau kemampuan masjid, kalau seandainya di momen tersebut kita mendatangkan pembicara yang memang sudah terkenal bahasanya dai nasional seperti itu, biasanya kita memang menyediakan seribu atau lebih. Mengantisipasi banyaknya jamaah yang datang karena biasanya dai nasional itu bawa massa sendiri," ujar Jumadi.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mahasiswa Amikom Yogyakarta Angkat Isu Budaya dan Kelompok Marginal di Karya Dokumenter Terbaru
-
Jelajah Seru Keindahan Jawa Tengah dengan Teknologi Roadsync, Cerita di Balik Setang Honda PCX160
-
Lokasi Samsat Keliling Jogja Terlengkap! Manfaatkan Pemutihan Pajak 2025
-
Dana Keistimewaan DIY Lahirkan 4 Film Pendek, Siap Menggugah Hati dan Pikiran!
-
Prabowo Efisiensi Anggaran, Gus Yahya Santai: Paling Tidak Proyek dengan PBNU Jalan
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
Terkini
-
Sengketa Tanah Mbah Tupon Viral, Polda DIY Periksa Tiga Saksi
-
Niat Nyolong di Sleman, Pria Ini Malah Kena Batunya, Warga Gercep Amankan Pelaku
-
Link DANA Kaget Hari Ini, Bisa untuk Berbelanja Online di Akhir Bulan
-
Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA