SuaraJogja.id - Tiga gerbong Kereta Api (KA) penumpang yang tengah diparkirkan di Stasiun Yogyakarta atau Stasiun Tugu terbakar, Rabu (12/3/2025). Dalam kebakaran yang terjadi sekitar pukul 06.44 WIB tersebut, dua gerbong terbakar cukup besar, sedangkan satu gerbong lain bisa diselamatkan dari kobaran api.
"Kami informasikan bahwa pada pukul 06.44 WIB tadi pagi petugas kami menerima info bahwa terjadi kebakaran di emplacement Stasiun Tugu Yogyakarta. Kemudian setelah 06.44 WIB pemadam kebakaran pertama mulai datang dan proses pemadaman berjalan," papar Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida di Yogyakarta, Rabu Pagi.
Feni menjelaskan, lima mobil pemadam kebakaran akhirnya bisa memadamkan kebakaran KA penumpang tersebut sekitar pukul 07.30 WIB. Untuk informasi sementara, kebakaran terjadi pada beberapa bagian gerbong KA jenis stainless steel tersebut.
Dalam kejadian tersebut tidak ada korban karena KA masih parkir di jalur stabling atau parkir. KA tersebut baru dalam proses pembersihan untuk digunakan dalam rangkaian KA jarak jauh.
"Memang untuk kereta yang akan berangkat ada yang namanya stabling atau tunggu parkir dulu sebelum dia disiapkan untuk berangkat. Biasanya beberapa jam sebelum keretanya berangkat, jadi akan disiapkan, diparkir dulu, misalkan satu jam atau akan siap berangkat, baru disiapkan masuk ke dalam stasiun," jelasnya.
Akibat kejadian tersebut, KAI Daop 6 belum bisa memperkirakan besaran kerugian yang dialami. KAI saat ini masih melakukan penelusuran atas kejadian tersebut.
Meski terjadi kebakaran, Feni memastikan tidak mengganggu perjalanan KA lainnya. Sehingga penumpang bisa tetap menggunakan layanan KA sesuai jadwal yang berlaku.
"Selama penanganan, KA dialihkan tapi saat sudah pada [apinya], bisa masuk seperti biasanya [ke stastiun]. Kita menyayangkan kejadian ini," ungkapnya.
Sementara Komandan Regu (Danru) Damkar Kota Yogyakarta, Agus Firmansyah, mengungkapkan sebanyak 25 personel dari Damkar Kota ditambah 5 personel dari UGM dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Baca Juga: BKD DIY Ingatkan WFA Bukan Libur, ASN Diminta Tetap Beri Pelayanan Prima
"Durasi penanganan kebakaran berlangsung selama satu jam," ujarnya.
Agus menjelaskan, pemadaman kebakaran terkendala pasokan air. Damkar mengalami kekurangan debit air, sehingga harus menggunakan unit hidran dan dibantu dengan pasokan air dari hidran yang ada di stasiun.
"Selain itu asap tebal dari gerbong yang terbakar juga menghalangi penanganan pemadaman," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas