Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 29 Maret 2025 | 14:51 WIB
Area exit tol Tamanmartani di Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani. [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Arus lalu lintas dari pintu masuk Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) arah utara yakni Tempel, Sleman mulai meningkat. Pintu masuk yang merupakan perbatasan antara Magelang dan Sleman itu menjadi salah satu yang terpadat. 

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi menuturkan peningkatan itu sudah mulai dirasakan mulai Jumat (28/3/2025) kemarin. Bahkan angkanya menyentuh 3.200 kendaraan per jam.

Jumlah tersebut berdasarkan data lebih besar dibandingkan dengan pintu masuk di sebelah timur yakni di Prambanan. Di mana angkanya tak menyentuh tiga ribu kendaraan.

"Arus lalu lintas yang dari arah Magelang, masuk melalui Tempel, juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan, jika diperbandingkan dengan Prambanan, ini perlu kita ketahui bahwa di Tempel lebih besar sedikit daripada yang di Prambanan," ungkap Ardi, Jumat malam.

Baca Juga: Dukung Kelancaran Mudik 2025, BRI Hadirkan Posko Mudik di Titik Strategis

"Contoh, di Tempel pada hari ini mencapai angka 3.200 kendaraan per jam, di mana Prambanan hanya 2.100 kendaraan per jam. Jadi, kita juga fokus di titik tersebut," sambungnya.

Dia mengungkapkan bahwa exit tol Tamanmartani yang berada di Kalasan, Sleman menjadi jalur favorit pemudik pada Lebaran tahun ini. Padahal jalur tersebut baru dibuka fungsional pada Lebaran kali ini.

Pada kemarin saja angka tertinggi yang keluar dari exit tol Tamanmartani mencapai angka 791 kendaraan per jam. Angka tersebut berada pada ambang batas yang telah ditentukan sebelumnya yakni 800 kendaraan per jam.

Kendaraan yang masuk Tol Jogja-Solo Segmen Prambanan-Tamanmartani pun dialihkan menuju exit tol di Prambanan. Mengingat kendaraan yang memilih ruas tol Klaten-Prambanan itu hanya berkisar 170-200 kendaraan per jam.

"Ternyata preferensi masyarakat untuk melewati exit tol Prambanan sangat sedikit. Jadi, lebih kurang sekitar 60-70% masyarakat lebih memilih ke exit Kalasan dan di Prambanan betul-betul sangat landai," ungkapnya.

Baca Juga: Lonjakan Penumpang di YIA Terjadi, Ini Persiapan Bandara dan Tips Mudik Lancar

Dia memastikan seluruh personel gabungan yang terlibat masih terus berjaga mengamankan kelancaran arus mudik hingga balik Lebaran nanti. Rekayasa lalu lintas pun bakal diterapkan jika kondisi semakin padat.

Pihaknya mengimbau agar para pemudik tetap berhati-hati saat melakukan perjalanan. Mengingat cuaca esktrem yang melanda sejumlah daerah termasuk di DIY.

"Memang ketika cuaca tidak begitu baik, secara otomatis pengguna jalan mengurangi kecepatannya dan memang pada saat akan keluar di jalan exit Tamanmartani, kita sudah koordinasi dengan Jasa Marga untuk membuat satu lajur sehingga bisa memperlambat," tandasnya.

Exit Tol Prambanan Masih Landai

Sementara itu, Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Yuswanto Ardi mengungkapkan berdasarkan analisis yang sudah dilakukan setiap jam menunjukkan bahwa exit tol Prambanan tidak lagi sepadat fungsional ketika periode libur Nataru kemarin. 

"Ternyata preferensi masyarakat untuk melewati exit tol Prambanan sangat sedikit. Jadi, lebih kurang sekitar 60-70% masyarakat lebih memilih ke exit Kalasan dan di Prambanan betul-betul sangat landai," ungkapnya.

Ardi memastikan bakal terus berkoordinasi dengab Polres Klaten untuk pengaturan rekayasa lalu lintas di Jalan Tol Jogja-Solo. Termasuk akan melakukan counting atau perhitungan kendaraan di jalan kabupaten tepatnya di Jalan LPMP.

Diketahui Jalan LPMP akan digunakan untuk kendaraan yang keluar dari exit tol Tamanmartani. Batasan maksimum kendaraan yang bisa melintas di jalan tersebut yakni 1.400 kendaraan per jam. 

"Ini merupakan 80% dari kapasitas jalan LPMP karena itu jalan kabupaten, di mana kami berharap tidak melebihi itu, sehingga kelancaran arus mudik masyarakat tetap terjaga," tuturnya.

Ardi menilai exit tol Tamanmartani menjadi favorit pemudik karena lebih dekat dengan tujuan. Hal itu pun sudah diantisipasi sebelumnya oleh pihak kepolisian dan pengelola jalan tol.

"Ya tentunya masyarakat akan memilih exit tol yang paling dekat dengan tujuan mereka, yaitu kota Yogyakarta," ucapnya.

Load More