SuaraJogja.id - Perum Bulog Kanwil Yogyakarta terus melakukan penyerapan gabah hasil panen dan beras dari petani.
Dari target 14 ribu ton saat ini sudah ada 9,5 ribu ton yang berhasil diserap di seluruh wilayah Yogyakarta.
Kepala Kanwil Perum Bulog Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ninik Setyowati menuturkan hal itu dalam rangka swasembada pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.
"Untuk Provinsi Yogyakarta target yang diberikan untuk GKP itu sebesar 14 ribu ton, hari ini kami sudah mencapai sekitar 9.500 ton," kata Ninik kepada awak media, Senin (7/4/2025).
Baca Juga: Puncak Arus Balik H+3 dan H+4, 350 Ribu Kendaraan Tinggalkan DIY
Disampaikan Ninik, pemerintah melalui bulog membeli gabah kering panen (GKP) petani itu sebesar Rp6.500 per kilogram. Dia memastikan pihaknya tidak akan berhenti membeli dari petani meski target sudah terpenuhi.
"Bukan berarti nanti setelah 14 ribu ton ini tercapai kami akan terus melakukan penyerapan, selain target GKP kan kami juga ada target beras sendiri, penyerapan dalam bentuk beras," ungkapnya.
Ninik menyampaikan empat kabupaten di DIY berpotensi untuk menyumbang GKP dan beras kepada Bulog. Misalnya saja di Kulon Progo yang sudah menyumbang 2.400 ton dari target 2.300 ton.
"Jadi sudah 105 persen [Kulon Progo] tapi kami terus melakukan penyerapan. Kami akan menyerap sepanjang ada panenan, petani mau menjual kepada Bulog kami tetap lakukan penyerapan," ucapnya.
Sementara untuk beras, kata Ninik, disetorkan langsung ke gudang Bulog melalui mitra penggilingan. Terkait beras terdapat kriteria tersendiri sebelum diterima Bulog.
Baca Juga: Sleman Berhasil Tekan Stunting, Ini Rahasia & Target Ambisius Mereka di 2025
"Ketika memenuhi persyaratan baru kami terima. Rp12 ribu, untuk HPP yang ditetapkan pemerintah untuk beras, untuk GPK 6.500 per kg," kata dia.
Menurutnya ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dengan program penyerapan GKP dan beras langsung dari petani tersebut. Termasuk untuk mempermudah petani dalam hal distribusi.
"Pertama mempermudah petani. Setelah panen kami datang dengan angkutan membeli dari petani dengan harga Rp6.500, kemudian pasti harga lebih terjaga daripada dijual lain," ungkapnya.
Ninik memastikan seluruh gabah kering panenan petani bakal terserap secara maksimal oleh Bulog Kanwil DIY. Selain itu juga tidak ada kriteria khusus untuk gabah yang bisa dibeli Bulog.
"Ya jadi, gabah kering panenan semua kami beli, kami serap," tegasnya.
Ninik mengatakan program ini terbuka untuk seluruh petani.
Bagi petani yang ingin gabahnya dibeli Bulog, dapat menghubungi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa atau langsung ke pengelola gudang Bulog.
Setelah itu Bulog akan menerjunkan tim untuk mengambil langsung gabah kepada setiap petani yang telah terdata.
"Untuk mempermudah petani, saat panen, kami langsung datang membawa angkutan, membeli gabah tersebut dengan harga Rp6.500," katanya.
Dikutip dari laman Dinas Pertanian Kulon Progo, wilayah Nanggulan di bulan Desember tahun 2024 sampai bulan Januari 2025 memasuki masa panen raya padi pada musim tanam ke 1 (satu) tahun 2024/2025.
Ketua kelompok tani Tani Maju, Muhadi, menyampaikan bahwa luas panen di kelompoknya seluas 16 hektare sedangkan luas keseluruhan di Kapanewon Nanggulan kurang lebih 1.392 hektare sudah hampir semua memasuki masa panen musim tanam 1.
Rata-rata harga gabah bervariasi di tingkat petani antara Rp5.600 sampai dengan Rp 6.000 per kilogram GKP (Gabah kering Panen).
Saat ini pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi ( HET) gabah adalah Rp6.500, jika belum sesuai dengan HET pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (BULOG) menghimbau untuk membeli dan menampungnya dengan dana pemerintah.
Hal itu disampaikan agar kesejahteraan petani terpenuhi, jika harga gabah tinggi harapannya semangat petani untuk menanam padi terus berkembang.
Ini juga untuk mendukung program pemerintah yang disampaikan oleh Presiden RI untuk mendukung percepatan swasembada pangan.
Berita Terkait
-
Presiden Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog Saat Panen Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Ini Sejarah
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Daftar Barang yang Alami Kenaikan Harga Imbas Perang Dagang Trump
-
Cara Perusahaan Swasta Investasi Sosial Demi Ketahanan Pangan Lokal
-
Bulog Terus Melakukan Penyerapan Gabah dan Beras dalam Suasana Libur Nasional
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM