Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 11 April 2025 | 18:50 WIB
Sejumlah andong parkir di kawasan Malioboro, Jumat (11/4/2025). [Kontributor/Putu]

Ada beberapa titik di belakang halte yang berbau pesing. Bau tersebut dipastikan merupakan kencing manusia alih-alih kuda andong.

Apalagi para kusir andong mempunyai aturan untuk membawa pewangi dan air. Setelah kuda mereka kencing, kusir kan menyiram dengan pewangi dan air.

"Kalau kencing di Malioboro pun dari pemkot sudah menyiapkan kran air itu, untuk nyemprot. Dan saya juga tidak melempar tanggung jawab. Ya dilihat sendiri, coba dilihat siapa saja yang kencing terus yang di halte itu, bisa dicek sendiri," imbuhnya.

Pemkot mengatakan tempat penampung kotoran kuda yang tidak memadai menjadi penyebab utama.

Baca Juga: 'Saya Hidupkan Semua!' Wali Kota Jogja Kerahkan 10 Mesin untuk Tangani 300 Ton Sampah Per Hari

Alhasil kondisi kotoran dan urin kuda yang basah itu sering tercecer di beberapa ruas jalan Malioboro.

Selain feses, persoalan urine yang menyebar ke berbagai arah, terutama ketika kuda jantan buang air juga belum terselesaikan.

Hal ini membuat kotoran menjadi basah dan makin menimbulkan bau tidak sedap.

Secara terpisah, Kepala UPT PKCB Kota Jogja Ekwanto menuturkan sudah melakukan penyemprotan rutin kawasan Malioboto setiap hari oleh petugas kebersihan.

Pembersihan total pun kembali dilakukan kemarin usai menerima keluhan bau pesing itu.

Baca Juga: Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa

"Kami bersihkan lagi dengan sabun supaya benar-benar clear area tersebut," tutur Ekwanto.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More