Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 April 2025 | 14:08 WIB
Konferensi pers oleh UGM terkait dengan ijazah Jokowi di UGM, Selasa (15/4/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan UGM.

Presiden RI ke-7 itu diwisuda dari kampus biru pada tanggal 5 November 1985.

Sekretaris Universitas, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, mengatakan bahwa Jokowi telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan diwisuda pada tanggal 5 November 1985 silam.

"UGM tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis [TPUA] dan Joko Widodo," tegas Andi Sandi, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan

Dia menyampaikan UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan. Hal itu berkaitan pula dengan perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.

"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," tegasnya.

Salah satu dokumen yang terbuka oleh publik, kata Andi Sandi adalah skripsi. Pasalnya skripsi itu ditempatkan di Perpustakaan UGM.

Ditegaskan Andi Sandi, hal itu tidak hanya berlaku spesifik pada Jokowi saja. Melainkan kepada seluruh sivitas akademika dan alumni UGM.

"Jadi keterbukaannya yang kami sampaikan adalah hal-hal yang bersifat publik. Sedangkan yang bersifat pribadi itu bisa dibuka kalau ada perintah dari pengadilan atau yang ini secara resmi," ucapnya.

Baca Juga: Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang

"Kami juga berhati-hati karena ini institusi. Nanti Kalau kami membuka terlalu ini ya kami yang diserang oleh pemilik data pribadi itu. Jadi betul-betul kami lakukan dengan hati-hati tetapi tidak ada kekhususan untuk beliau [Jokowi] saja tapi semua alumni," imbuhnya.

Hasil Pertemuan Perwakilan Massa

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, mengungkap pertemuan dengan perwakilan massa yakni Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Hasiholan Sianipar di Fakultas Kehutanan UGM tadi.

Dia bilang bahwa UGM adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik. Wening turut menegaskan bahwa Joko Widodo tercatat sebagai alumni UGM.

"Jadi kami tadi sampaikan bahwa dalam kapasitas kami UGM adalah memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tri dharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan," tegas Wening.

Dua mencontohkan dokumen-dokumen itu yakni mulai dari salinan ijazah SMA, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi dan lainnya. Bukti skripsi pun tadi sudah ditunjukkan secara langsung kepada tiga orang perwakilan massa.

Selain dari kampus, Wening mengatakan ada pula rekan-rekan seangkatan Jokowi yang juga hadir dalam kesempatan tadi. Ada yang membawa skripsi pembanding dan foto-foto serta dokumen lainnya.

"Jadi di dalam konteks ini, ini bukan soal membela siapa, tidak. Tapi bahwa kami dalam posisi ini adalah menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak? Dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985. Sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan," tegasnya.

"Kita tidak akan masuk ke dalam polemik, terutama polemik di sosial media. Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya," tambahnya.

Dia menambahkan memang tidak semua data yang dimiliki UGM bisa diakses oleh sembarang pihak. Hal ini sebagai bentuk perlindungan data pribadi.

Wening bilang UGM siap membuka semua data itu jika memang dibutuhkan oleh pengadilan dalam prosesnya nanti.

"Apabila ada keinginan untuk kami menunjukkan data-data itu secara detail, secara telanjang itu, kami bertanya, kami harus, ini siapa yang paling berhak untuk membaca dokumen-dokumen kami. Tidak semua orang bisa datang dan melihat semua ya. Nah nanti kami persilakan apabila nanti kemudian ada proses pengadilan atau apapun, UGM siap misalnya sebagai saksi ya, kami siap," kata dia.

Load More