Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 April 2025 | 12:53 WIB
Para pelayat menghadiri persemayaman almarhum Hamzah Sulaiman di PUKJ, Kamis (24/4/2025). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

"Untuk semua toko di Malioboro dan Jalan Kaliurang dan oleh-oleh di Ngampilan dan Kotabaru juga ditutup hari ini sebagai penghormatan pada bapak," jelasnya.

Aji menyebutkan, bagi keluarga besar Hamzah Batik dan Raminten, selama ini almarhum dikenal sebagai sosok yang rendah hati, inspiratif. Hamzah juga sangat membanggakan karena menjadi pelestari budaya sejak lama.

Hamzah juga merupakan figur yang ikonik dengan sosok perempuan Raminten. Tak hanya jadi merek dagang, Raminten merupakan bagian dari perjalanan sejarah hidup Hamzah.

Nama Raminten didapat Hamzah saat dia bermain ketoprak di salah satu stasiun TV lokal di Yogyakarta. Raminten merupakan sosok perempuan Jawa yang sudah tua dengan mengenakan sanggul, kebaya dan jarik. Raminten juga pandai menyanyikan tembang Jawa sekaligus pintar menari.

Baca Juga: Ikon Raminten Tutup Usia, Ini Sepak Terjang Seniman dan Pengusaha Kuliner Jogja Hamzah Sulaiman

Nama Raminten memiliki arti yang dalam. Raminten diambil dari kata ras pinten jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti tidak seberapa

Hamzah Sulaiman (Raminten) meninggal dunia (kolase X dan Instagram/@houseoframinten]

"Artinya enggak seberapa sepele-sepele saja, sosok yang sederhana, yang inginnya selalu membantu dan berbuat baik," jelasnya.

Hamzah memang sejak kecil dikenal suka menari dan bermain ketoprak. Karena dia seringkali diundang untuk mengisi berbagai acara. Dia bahkan sempat ditawari mengisi acara situasi komedi (sitkom) di TV lokal.

Dari situlah dia kemudian menggunakan figur Raminten untuk membuka usaha kuliner. Tempat makan ini khusus menyajikan beragam menu kuliner khas Yogyakarta yang dibalut dengan seni.

"Dalam sitkom itu dipakai beliau nama Raminten dan akhirnya jadi inspirasi bagi kami akhirnya kita kuatkan dipakai untuk brand di bisnis beliau," paparnya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat: Kenangan Kunjungan ke Indonesia & Seruan Perdamaian Abadi di Hati Umat Yogyakarta

Sebagai pelestari seni dan budaya, lanjut Aji, Hamzah bahkan mendapatkan penghargaan dari Keraton Yogyakarta. Hamzah diberi gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamiji Nindya.

Load More