SuaraJogja.id - Pengosongan kawasan Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA) nampaknya akan ditunda.
Sebab meski tenggat waktu sewa sudah berakhir pada Senin (28/4/2025), verifikasi jumlah juru parkir (jukir) dan pedagang di kawasan tersebut belum juga selesai dilakukan.
"Pasti ora tak kasih tahu sekarang. Itu semua sudah di tangannya Bu Kepala Dinas Perhubungan. Rencana-rencana kita sudah ada," papar Sekda DIY, Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin Siang.
Menurut Beny validitas data sangat penting untuk menentukan langkah relokasi pedagang dan jukir. Namun hingga kini Pemda DIY masih belum menerima data lengkap dari pengelola ABA.
Baca Juga: Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi
Pemda DIY sendiri tidak ingin gegabah dalam penataan kawasan ABA sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang merupakan bagian dari program Sumbu Filosofi. Penataan harus dilakukan dengan hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspirasi yang berkembang.
"Data itu sangat penting. Sekarang ini, datanya kan juga belum sepenuhnya diberikan. Tapi kan dialog itu bisa dilakukan. Dialog itu harus sepadan. Jadi kalau sudah sepadan, sudah satu frekuensi dengan dasar pemerintahan kita, kita tidak boleh ngakali. Enggak boleh, wanti-wantine Pak Gubernur," paparnya.
Beny menambahkan, proses penataan dilakukan dengan pendekatan dialogis dan bertahap. Karenanya Pemda memastikan data riil penghuni ABA sebelum kebijakan dilaksanakan sepenuhnya.
Pemda DIY juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta karena wilayah ABA berada dalam otoritas kota dalam pendataan tersebut. Selain itu berkonsultasi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X.
"Kita kan masih terus melaksanakan dialog-dialog, supaya keputusan yang diambil itu jadi keputusan terbaik. Kita tidak akan meninggalkan dialog dengan teman-teman yang di ABA. Kami juga berkonsultasi dengan Pak Gubernur, supaya pembinaan-pembinaan yang sementara ini dilakukan tetap berjalan dengan sangat baik," kata dia.
Baca Juga: Juru Parkir Jogja Siap dengan QRIS, Ini Lokasi Pilot Projectnya
Beny mengakui, dinamika dalam proses penataan merupakan hal yang wajar. Berdasarkan pengalaman saat penataan kawasan Teras Malioboro, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang juga diwarnai hiruk-pikuk.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sudah Diminta Pramono Bereskan Parkir Liar di Jakarta Tapi Belum Gerak, Kasatpol PP: Nanti...
-
Pramono Minta Satpol PP Berantas Parkir Liar di Tanah Abang: Itu Tugasnya, Bukan Bubarkan Orang Demo
-
Masa Sidang Terlalu Pendek, Komisi III DPR Tunda Pembahasan Revisi KUHAP
-
Kisah Unik yang Bikin Heran, Tukang Parkir Kena Tilang Elektronik Gegara Tak Pakai Helm
-
Snapdragon 8s Gen 4 Gagal Debut di Redmi Turbo 4 Pro? Ini Penyebabnya!
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Jay Idzes Kirim Kode Keras Gabung Inter Milan
-
Bobotoh Bersuara: Ciro Alves Sayonara, Viking Anggap Itu Misteri
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
Terkini
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA
-
Miris Tanah Warga Bantul Digadai Rp1,5 M Tanpa Sepengetahuan, Pemkab Janji Beri Keadilan
-
Korupsi Makin Gila, Novel Baswedan Desak RUU Perampasan Aset Segera Disahkan
-
Buruan, Ini Link DANA Kaget Terbaru untuk Warga Jogja Jangan Sampai Kehabisan
-
Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi