SuaraJogja.id - Ketua Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Gugun El Guyanie, menyoroti masuknya aparat TNI ke perguruan tinggi.
Hal itu dinilai sebagai ancaman serius terhadap kebebasan akademik.
Dia menyatakan bahwa pasca disahkannya revisi UU TNI, tentara semakin leluasa memasuki domain sipil. Tidak terkecuali kampus, dunia politik, dan bahkan bisnis.
"Kalau sepatu tentara sudah menginjakkan kaki di ruang-ruang diskusi di perguruan tinggi, berarti akan muncul intervensi terhadap obyektifikasi akademik," kata Gugun El Guyanie dalam keterangannya dikutip, Selasa (29/4/2025).
Menurut Gugun intervensi militer terhadap acara ilmiah, seperti yang terjadi di UIN Walisongo belum lama ini seolah menjadi bukti nyata.
Terkait ruang kebebasan berpikir ilmiah dan kebebasan belajar bagi mahasiswa yang terancam.
"Kalau ada intervensi dari TNI terhadap acara ilmiah seperti di UIN Walisongo, jelas itu ancaman terhadap kebebasan akademik, kebebasan berpikir ilmiah dan kebebasan belajar bagi generasi muda," tegasnya.
Dia mengatakan bahwa para pimpinan perguruan tinggi tidak boleh bersikap pasif. Apalagi seolah-olah melegitimasi keberadaan militer di ruang akademik.
Gugun menekankan pentingnya sikap tegas dari civitas akademik terhadap fenomena ini.
Baca Juga: Bakso Kotak, Kuah Inovatif: Eksperimen Rasa Magister UGM ke Gerobak yang Inspiratif
"Sebaiknya para pimpinan perguruan tinggi jangan pasif, apalagi melegitimasi seolah-olah tidak ada masalah dengan masuknya TNI ke dalam ruang akademik," imbuhnya.
Selain itu, Gugun turut mengajak organisasi mahasiswa, pusat studi, dosen, dan para peneliti untuk mendesak pemerintah baik menteri bahkan presiden agar segera menghentikan praktik militerisasi kampus yang dinilai mengancam otonomi perguruan tinggi.
"Perguruan tinggi harus netral dari intervensi kekuasaan, termasuk rezim militer. Agar tumbuh subur bunga-bunga prestasi anak bangsa yang bebas dari tekanan tentara," ujarnya.
"Jangan buat mahasiswa menjadi ketakutan ketika menggelar diskusi, menyelenggarakan seminar, dan diintimidasi ketika aksi turun ke jalan," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa arah politik hukum Presiden Prabowo Subianto yang memperluas fungsi TNI ke dunia pendidikan telah melukai semangat reformasi.
Gugun mengajak seluruh akademisi dan mahasiswa untuk bergerak bersama meluruskan penyimpangan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Peringatan Keras BMKG: Jangan Dekati Pantai Selatan Jogja, Ombak Ganas 4 Meter Mengintai!
-
Waspada Bencana Hidrometeorologi! Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta Hingga November
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal