Namun, Erliyansah mengakui tak semua perjalanan mulus. Dalam seleksi kejuaraan dunia di Mongolia kemarin, Shafira sempat tumbang dari pecatur berpangkat Candidate Master. Rasa kecewa itu membuat dia menangis. Ayahnya pun menenangkan.
"Kamu itu, saya bilang ke Shafira, sudah se-level GM dengan MI kalau pertandingan. Ayah yakin kalau Shafira itu sudah bisa," tegasnya.
Setelah tangis reda, Shafira kembali bertanding dan melibat habis lawan-lawannya dan lolos ke Piala Dunia Catur.
Ada pula waktu yang menjadi tantangan terberat. Pendidikan formal, disampaikan Erliyansah sulit beriringan dengan jadwal pertandingan dan latihan. Setelah diterima di SMA favorit, Shafira pun kini memilih homeschool.
Bukan paksaan orang tua tapi keinginan sendiri. Dia pun bertekad bisa kembali ke sekolah secepatnya tanpa meninggalkan catur sebagai masa depannya.
Ketekunan. Kata yang dipilih sang ayah Erliyansah dalam menggambarkan sosok Shafira.
"Tanpa disuruh. Kalau ada pertandingan dia malam-malam buka laptop untuk latihan. Dia mengamati, dipelajari, dievaluasi," tutur Erliyansah dengan bangga.
Meskipun prestasinya mentereng di usia belia, namun Shafira tetaplah anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang orang tuanya.
Hal itu terbukti dalam beberapa kesempatan ketika pulang dari luar negeri, selalu ada tangis rindu. Pelukan hangat menyertai kedatangannya.
Baca Juga: Pejabat Sleman Ikut Uji Emisi: Bukti Serius Tangani Polusi atau Sekadar Pencitraan?
Namun tak berlarut-larut, setelah peluk itu, Shafira kembali dibawa ke pertandingan atau persiapan pertandingan selanjutnya.
Tak pernah benar-benar pulang, karena mimpinya terlalu besar untuk ditunda.
Kini, Erliyansah tak hanya jadi ayah, tapi juga pelatih dan penggerak. Ia ingin Sleman punya lebih banyak Shafira. Latihan gratis ia berikan kepada anak-anak yang ingin menekuni catur.
Demi satu mimpi, agar catur tak hanya jadi cerita keluarga, tapi jadi warisan bersama.
Sebagai informasi Kualifikasi Piala Catur Dunia 2025 Zona 3.3 yang berhasil dimenangkan Shafira diadakan di Ulaanbaatar, Mongolia pada 22 April - 2 Mei 2025.
Pada tahapan kualifikasi untuk sebagian wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara ini, Indonesia mengirim enam pecatur, yakni empat pecatur putra dan dua pecatur putri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik