SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memastikan renovasi menyeluruh terhadap ruang kelas di SDN Kledokan. Perbaikan secara keseluruhan itu direncanakan langsung dimulai pada bulan Mei ini.
Keputusan itu diambil menyusul peristiwa atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, yang berada di Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman ambrol pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Komitmen Pemkab Sleman itu ditegaskan langsung oleh Bupati Sleman, Harda Kiswaya dalam kunjungannya ke lokasi, Senin (5/5/2025) siang.
"Dari diskusi tadi, saya putuskan untuk bulan ini bisa dibangun. Untuk urusan administrasi nanti kita usahakan untuk diselesaikan sehingga betul-betul bulan Mei ini bisa dibangun," kata Harda.
Dia berharap kejadian ambrolnya atap ruang kelas itu menjadi pertama dan terakhir di Sleman.
Oleh sebab itu Harda menegaskan bahwa pembangunan ulang ruang kelas tidak akan ditunda hingga perubahan anggaran dipastikan pada September mendatang.
Namun Harda memerintahkan agar proses administrasi diselesaikan secepatnya. Sehingga pelaksanaan renovasi bisa dimulai segera bulan ini.
Menurutnya, Dinas Pekerjaan Umum sudah menyusun perencanaan teknis terkait ruang-ruang kelas yang akan diperbaiki.
Baca Juga: Atap Kelas Ambruk, Siswa Kelas VI SDN Kledokan Terpaksa Pindah Ruang Ujian
Awalnya memang hanya satu kelas yang ataphya ambrol yang diutamakan. Namun berdasarkan laporan kepala sekolah, terdapat beberapa ruang kelas lainnya yang juga mengalami kerusakan, sehingga diputuskan untuk direnovasi total.
"Bahkan informasi dari Bu Kepala Sekolah, tidak hanya kelas ini [VI] tapi ada beberapa kelas sehingga saya putuskan semuanya untuk direnovasi, agar nanti tidak terulang," tegasnya.
Terkait biaya, Harda bilang akan segera dikoordinasikan lintas instansi, termasuk kemungkinan menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) mengingat kondisi darurat.
Bupati menyebut bahwa langkah cepat ini penting agar kegiatan belajar siswa tidak terganggu lebih lama.
Selama proses pembangunan, ia meminta pihak sekolah melakukan penyesuaian, termasuk untuk jam belajar mengajar.
Diperkirakan Harda, kebutuhan anggaran renovasi itu sekitar Rp400 juta. Menurut dia, dana sudah tersedia, namun dibutuhkan keberanian dalam mengambil terobosan karena secara administratif sistem anggaran daerah tengah tertutup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu
-
Kejar 2,5 Juta Turis, Pemkot Yogyakarta Andalkan Festival Game dan Downhill di Akhir Tahun 2025
-
5 Mobil Bekas 7-Seater, Harga di Bawah Rp80 Juta, Cocok untuk Keluarga Muda