"Bahkan informasi dari Bu Kepala Sekolah, tidak hanya kelas ini [VI] tapi ada beberapa kelas sehingga saya putuskan semuanya untuk direnovasi, agar nanti tidak terulang," tegasnya.
Terkait biaya, Harda bilang akan segera dikoordinasikan lintas instansi, termasuk kemungkinan menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) mengingat kondisi darurat.
Bupati menyebut bahwa langkah cepat ini penting agar kegiatan belajar siswa tidak terganggu lebih lama.
Selama proses pembangunan, ia meminta pihak sekolah melakukan penyesuaian, termasuk untuk jam belajar mengajar.
Baca Juga: Atap Kelas Ambruk, Siswa Kelas VI SDN Kledokan Terpaksa Pindah Ruang Ujian
Diperkirakan Harda, kebutuhan anggaran renovasi itu sekitar Rp400 juta. Menurut dia, dana sudah tersedia, namun dibutuhkan keberanian dalam mengambil terobosan karena secara administratif sistem anggaran daerah tengah tertutup.
"Uangnya itu ada, hanya secara teknis memang harus ada terobosan keberanian. Karena sekarang ini saat ini baru ditutup, SIPD-nya ditutup," ucapnya.
Mengenai teknis renovasi, Harda menyebut kerusakan akan diperbaiki menggunakan konstruksi baja ringan. Mengingat daerah tersebut ternyata diketahui rawan rayap.
Sementara itu target penyelesaian fisik diperkirakan memakan waktu sekitar tiga bulan.
"Kalau fisik mungkin untuk atap, sekedar atap paling ya 3 bulan selesai. Karena baja ringan lebih cepat, karena katanya informasi ini daerah epidemi rayap. Di sini banyak bangunan yang kena rayap," ungkapnya.
Baca Juga: Detik-Detik Atap Kelas Ambruk di Sleman, Begini Kondisi SDN Kledokan Sekarang
Seperti diketahui, atap ruang kelas VI Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kledokan, yang berada di Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman ambrol pada Minggu (4/5/2025) dini hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Berita Terkait
-
Pemerintah Akan Renovasi 10.440 Sekolah di Indonesia
-
PSS Sleman Hajar PSM Makassar, Peluang Bertahan di Liga 1 Makin Terbuka?
-
Yuran Fernandes Olok-olok Sepak Bola Indonesia: Level dan Korupsinya Sama!
-
Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
-
Desa Wisata Brayut, Tempat untuk Mempelajari Ragam Kebudayaan khas Jogja
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Mutasi Anak Try Sutrisno Batal Usai Dikaitkan Isu Pemakzulan, Purnawirawan Minta Panglima TNI Cermat
- 5 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan untuk Pekerja Keras: Pilih yang Irit atau yang Ngebut?
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
Pilihan
-
Sejarah Baru! Penjualan Mobil Listrik Kalahkan Mobil Hybrid di Kuartal I 2025
-
Bertemu Presiden FIFA di Vatikan, Jokowi Curhat Kondisi Sepak Bola Indonesia
-
Garuda Indonesia Tak Kuat Bayar Biaya Perawatan Pesawat, Erick Thohir Mau Panggil Wamildan Tsani
-
Persib Bandung Terancam Gagal Juara BRI Liga 1 2024/2025 Gara-gara Persebaya, Begini Hitungannya
-
Jual Data Demi Uang: Warga Bekasi Antre Pindai Retina di Worldcoin
Terkini
-
Gojek Inisiasi School Creative Hub: Gandeng 40 Ribu Pelajar untuk Majukan Pariwisata Lokal
-
SMP Reyot di Yogyakarta Ini Akhirnya Bisa Gelar ASPD Sendiri, Kisahnya Bikin Terenyuh
-
Demi Antar Jemput Pacar, Pemuda Jogja Nekat Curi Motor, Kisah Cinta Berujung Jeruji Besi
-
BRI Perkuat Sisi Pendanaan, Terapkan Strategi Risiko untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
-
Rahasia Dapat Ratusan Ribu dari DANA Kaget: Tips Jitu & Link Terbaru