- Sampah di wilayah Sleman masih didominasi oleh sisa sampah makanan
- Terdapat 4 kapanewon yang menghasilkan sampah cukup banyak
- TPST di Sleman diperkuat untuk menanggulangi persoalan sampah
SuaraJogja.id - Empat kapanewon di Kabupaten Sleman, yakni Depok, Ngaglik, Gamping, dan Mlati, tercatat sebagai wilayah aglomerasi Yogyakarta yang menyumbang hampir 40 persen timbulan sampah di Sleman sepanjang 2024.
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, mengungkapkan total produksi sampah dari empat wilayah tersebut mencapai 235,99 ton per hari (tph) atau setara 39,12 persen.
"Hampir 40 persen timbulan sampah berasal dari empat kapanewon ini," ujarnya, kata dia dikutip dari Harianjogja.com, Minggu (28/9/2025).
Rincian produksi sampah per kapanewon mulai dari Depok sebanyak 70,16 tph.
Selanjutnya Kapanewon Ngaglik adalah 56,77 tph. Berlanjut ke Gamping menghasilkan sampah 55,02 tph.
Kapanewon Mlati mengumpulkan sampah sebesar 54,04 tph.
Adapun kontribusi kapanewon lainnya mencapai 365,80 tph atau sekitar 60,78 persen.
Di antaranya Kalasan 46,10 tph, Sleman 38,60 tph, Godean 38,31 tph, serta wilayah lain seperti Moyudan, Minggir, Seyegan, Prambanan, Berbah, Ngemplak, Tempel, Turi, Pakem, dan Cangkringan.
Secara total, timbulan sampah di Sleman sepanjang 2024 menyentuh 601,79 tph dari aktivitas 1.157.290 jiwa penduduk, dengan rata-rata 0,52 kilogram sampah per orang per hari.
Baca Juga: Jogja Terancam Wabah, Pengelolaan Sampah Buruk Picu Lonjakan DBD dan Leptospirosis
Data tersebut belum termasuk produksi sampah dari sektor wisata, hotel, restoran, dan usaha lainnya.
Sumber dan Jenis Sampah
Berdasarkan masterplan persampahan 2023, sumber sampah terbesar di Sleman berasal dari rumah tangga sebesar 68,67 persen.
Lalu Fasilitas publik tercatat 19,16 persen. Sementara sampah dari pasar sebanyak 9,34 persen.
Lainnya adalah perniagaan, perkantoran, dan sektor usaha lain
Jenis sampah paling dominan adalah sisa makanan (46,5 persen), disusul plastik (32,77 persen), dan kertas/karton (17,08 persen).
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Sampah Sleman, Sisa Makanan jadi 'Biang Kerok', TPST Baru Terhambat Izin TKD
-
Sultan Ajari BGN soal Keracunan MBG: Lihat Dapur Umum Bencana, Enggak Perlu Orang Kimia
-
Di Acara SMEXPO, Darurat Sampah Yogyakarta Jadi Sorotan Pertamina Foundation
-
Kasus Kematian Diplomat Arya Daru Janggal? Keluarga Diteror, Siap Adukan ke Komisi XIII
-
Pecah Tangis Istri Diplomat Kemlu yang Tewas Dilakban, Minta Hentikan Framing Negatif