Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 07 Mei 2025 | 20:40 WIB
Sejumlah ibu-ibu menjahit pakaian muslimah di kantor konveksi DS Modest, Bantul, Rabu (7/5/2025). [Baktora/Suarajogja]

"Tapi coba memberikan value, misal batik tapi tenun. Jadi kualitas itu yang ditawarkan ke customer," ujar dia.

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat masih memiliki kesempatan untuk mengenalkan produk mereka dari daerah tempat asalnya.

Maka dari itu brand atau merek yang dibuat harus benar-benar mengedepankan nilai khas dari daerahnya. Sehingga brand dengan kelokalannya bisa menjadi pembeda untuk bersaing di lingkup nasional bahkan internasional.

Baca Juga: Pameran Sing Penting Madhang: PFI Jogja Bongkar Filosofi Makan Lebih dari Sekadar Perut Kenyang

Load More