SuaraJogja.id - Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mempersiapkan peluncuran 15 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
Nantinya dapur-dapur umum itu akan tersebar di seluruh wilayah DIY.
Ketua Forum BUMDes se-DIY, Agus Choliq menuturkan bahwa hal itu sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan komitmen mengatasi persoalan stunting.
"Forum BUMDes dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) DIY berkomitmen ikut menyukseskan program pemerintah untuk mengatasi masalah stunting melalui pendirian dapur bergizi di 15 titik wilayah DIY," kata Agus saat peresmian SPPG BUMDes di Tridadi, Sleman, Kamis (8/5/2025).
Disampaikan Agus, pembangunan dapur-dapur umum untuk MBG oleh BUMDes di DIY itu sudah berjalan sejak 28 Februari 2025 lalu.
Saat ini, sebagian besar SPPG BUMDes telah rampung dibangun.
"Sebagian sudah selesai pembangunannya. Peralatan sudah komplet, mobil-mobil sudah tersedia juga. Sebagian lagi masih proses finishing [penyelesaian akhir] dan melengkapi peralatan dapur serta pengadaan alat transportasi," terangnya.
Beberapa dapur SPPG BUMDes yang telah siap itu di antaranya SPPG Tridadi yang berada di bawah pengelolaan BUMDes Tridadi Makmur.
Lalu ada SPPG Jogotirto di Kapanewon (Kecamatan) Berbah, dan SPPG Krodan di Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman.
Baca Juga: Evaluasi MBG masih Pincang, Pemda DIY Minta Sekolah Tak Diam
Agus memaparkan ada dua tipe ukuran dalam pembangunan SPPG BUMDes di DIY. Lima unit berukuran 20x20 meter dan sepuluh unit lainnya 15x20 meter.
Seluruh dapur MBG itu berdiri di atas lahan seluas 100 meter persegi. Pihaknya optimis seluruh SPPG itu dapat dilaunching serentak pada akhir Mei nanti.
"Kami optimistis seluruh dapur dapat kami launching serentak pada 20 Mei 2025," tegasnya.
Dia berharap dapur MBG itu tidak hanya melayani kebutuhan gizi tapi juga dapat menjadi penggerak ekonomi lokal.
Guna mewujudkan hal itu, Forum BUMDes mendorong agar seluruh bahan pangan yang digunakan dapur-dapur SPPG itu dibeli langsung dari petani dan pelaku usaha lokal.
"Kami ingin sistem perputaran ekonomi ada di desa. BUMDes dan BUMDesma menjadi supplier agar belanja bahan baku dapur bisa langsung ke warga sekitar," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas