SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi menggandeng para pelaku usaha kuliner dan perhotelan yang tergabung di Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY untuk mendukung program food bank 'Lumbung Mataraman'.
Diharapkan hal ini dapat membantu sesama dan mengoptimalkan makanan yang ada di Kota Yogyakarta.
Diketahui program food bank ini menjadi salah satu langkah cepat (quick win) Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakil Wali Kota Wawan Harmawan dalam 100 hari kerja pertama mereka.
Tujuan program ini cukup sederhana namun diyakini dapat berdampak besar.
Salah satunya untuk membantu distribusi makanan layak konsumsi berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kami ingin kerja sama dengan hotel-hotel apabila suatu saat ada makanan yang masih bagus tapi mungkin tidak terkonsumsi dengan baik, [lewat] Food Bank ini kami siap untuk jemput bola," kata Hasto dikutip Jumat (9/5/2025).
Food bank digagas mengingat kondisi Kota Yogyakarta yang tak seluas kabupaten-kabupaten lain di sekitarnya.
Hasto bilang bahwa tidak adanya sawah atau ladang bukan berarti Kota Yogyakarta tak bisa menjadi bagian dari ketahanan pangan.
Mantan Kepala BKKBN itu memaparkan bahwa kekuatan Kota Yogyakarta justru ada pada sumber daya manusianya. Apalagi banyak orang yang bisa memberikan kontribusi besar untuk Jogja.
Baca Juga: ASPD Yogyakarta Tercoreng? Hasto Wardoyo Desak OPD Usut Tuntas Dugaan Kebocoran Soal
Maka dari itu, Pemkot Yogyakarta ingin menjalin kolaborasi erat dengan semua pihak termasuk sektor perhotelan dan kuliner.
Berdasarkan data yang ada, jumlah janda tua fakir miskin dan tidak bisa kemana-mana di Kota Yogyakarta mencapai 1.068 orang.
Kelompok rentan ini umyang akan menjadi penerima manfaatan atau sasaran dalam program food bank.
Selain program food bank, Pemkot Yogyakarta dan PHRI juga menggandeng RS Pratama dalam inisiatif Health Over Tourism.
Hal itu menjadi sebuah langkah branding yang bertujuan menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menarik, tapi juga aman dan peduli kesehatan wisatawan.
"Kerja sama itu saling menguntungkan. Kami terima kasih atas kerja sama baiknya untuk memajukan layanan hotel dan rumah sakit. Yogya terkenal kota wisata, kalau wisatawan merasa nyaman saya yakin itu menjadi nilai tambah kota wisata Yogyakarta," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
Gustavo Tocantins Jadi Pahlawan, PSS Sleman Susah Payah Jaga Tren Kemenangan Beruntun
-
Pakar UGM Bongkar Borok Makan Bergizi Gratis: Cacat Sejak Awal, Dirancang untuk Bancakan?
-
Trauma Keracunan, DIY Minta Kejelasan Program Makan Bergizi Gratis di 2026
-
Progres Tol Jogja-Solo Seksi 2 Trihanggo-Junction Sleman Tembus 66,39 Persen
-
Open Bidding Sleman, Bupati Kerahkan 9 Akademisi, Tak Mau Salah Pilih Kepala Dinas