Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 09 Mei 2025 | 14:23 WIB
Ilustrasi makan bersama. (Pixabay)

Sementara itu, Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.

Ia menilai food bank bisa menjadi solusi konkret dalam mengelola surplus makanan, sekaligus menunjukkan kepedulian sosial sektor pariwisata.

Kendati demikian, ia juga mengingatkan bahwa partisipasi anggota PHRI tetap bersifat sukarela.

"Komitmen ini kita dukung. Bahwasanya anggota PHRI mendukung food bank ini, tapi semampunya kita," ucap Deddy.

Baca Juga: ASPD Yogyakarta Tercoreng? Hasto Wardoyo Desak OPD Usut Tuntas Dugaan Kebocoran Soal

Ia menambahkan, penghitungan biaya produksi di hotel dan restoran kini sangat ketat. Sehingga perlu ada fleksibilitas dalam implementasinya.

"Karena sekarang hotel maupun restaurant dalam membikin masakan itu juga harus ada perhitungannya. Cost-nya itu betul-betul diperhitungkan," ujarnya.

Peluncuran Food Bank Lumbung Mataraman direncanakan berlangsung pada pertengahan Mei 2025.

Saat ini, program tersebut masih dalam tahap finalisasi, mencakup kesiapan mitra donor, penentuan sasaran penerima, serta penyusunan mekanisme teknis distribusi.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa makanan dari mitra donor aman dan layak konsumsi.

Baca Juga: Lauk Basi hingga Ditemukan Ulat, Makan Bergizi Gratis di Jogja Minta Dihentikan

Oleh karena itu, dilakukan uji kelayakan secara organoleptik sebelum makanan tersebut disalurkan kepada penerima manfaat.

Nantinya akan ada uji kelayakan makanan yang sudah disiapkan untuk penerima.

Pemkot juga berharap ketika makanan itu lolos uji kelayakan, setiap harinya makanan dikirim ke penerima hari itu juga untuk menjaga kualitas makanan tersebut.

Load More