SuaraJogja.id - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti meninjau langsung SMA Taman Madya IP Tamansiswa pada Sabtu (10/5/2025).
Diana mengungkapkan bahwa Tamansiswa merupakan bagian dari tahap pertama lokasi tambahan Sekolah Rakyat (SR).
Usai berkeliling melihat kondisi sekolah, Diana menyebut masih diperlukannya penyesuaian atau renovasi cukup besar untuk Tamansiswa ketika akan menjadi SR. Hal itu agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah.
Ia tak menampik kemungkinan diperlukan renovasi yang cukup besar sebelum Tamansiswa dapat digunakan sebagai SR.
"Setelah kami lihat, kami bandingkan ya dengan persyaratan yang harusnya digunakan untuk Sekolah Rakyat. Kalau dari jumlah kelasnya, kami lihat cukup, tapi harus ada mess-nya. Nah untuk mess mestinya harus kita sesuaikan lagi, kita bangun lagi, ya, atau kita renovasi," kata Diana kepada wartawan di Tamansiswa, Sabtu siang.
"Kemudian ada ruang makan, ya, kemudian juga ada dapurnya, tadi yang sampaikan Pak Agus. Nah ini sepertinya kami harus melakukan perubahan atau renovasi yang cukup besar," imbuhnya.
Namun sebelum itu masih ada beberapa persoalan teknis yang harus diselesaikan terlebih dulu.
Dalam hal ini pemindahan delapan kelas aktif yang saat ini masih digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta dan Yayasan Tamansiswa diminta untuk segera berunding terkait hal tersebut. Jika hal itu dapat diatasi secara cepat, maka Kementerian PU dapat segera melakukan desain ulang untuk renovasi.
Baca Juga: Sekolah Rakyat di Jogja Laris Manis, Dinsos Turun Tangan Lakukan Verifikasi Ketat
"Kalau ini oke, ya kami akan mencoba melakukan desain ulang, karena perlu di-desain ulang untuk tadi mess-nya, kemudian ruang makan-nya, untuk olahraga-nya, dan juga untuk dapur-nya," ungkapnya.
Namun memang ia mengakui pihaknya perlu waktu untuk menyusun desain teknis terkait renovasi itu.
Mengingat ada beberapa bagian bangunan yang kemungkinan harus dialihfungsikan.
"Nah, apakah nanti ruang kelas-ruang kelas tadi akan kita rombak menjadi mess. Ya, tapi mess itu kan ada yang pria, dan ada yang wanita, perempuan, dan laki-laki. Nah, ini apakah nanti cukup atau tidak. Karena untuk membangun mes tentunya akan dibutuhkan toilet," tuturnya.
"Nah, toilet-toilet ini yang harus kita tetapkan, lokasinya di mana, dan perombakannya, itu kan butuh waktu. Nah, ini kami harus melakukan desain lagi, ya. Mohon waktunya untuk kami desain," tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Diana menyebut bahwa 53 titik Sekolah Rakyat (SR) yang telah dievaluasi sebelumnya siap dibangun dan sudah melalui tahap kontrak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api