Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 18 Mei 2025 | 09:55 WIB
Ismail Alamsyah saat berbincang-bincang di Polda DIY, Kamis (15/5/2025). [Hiskia/suarajogja]

Menurutnya kelompok masyarakat itu yang paling rawan terjerumus dalam kelompok-kelompok radikal.

Menutup perbincangan ini, Ismail berpesan kepada siapapun untuk lebih waspada. Pasalnya penyusupan ideologi radikalisme itu bisa masuk dari maja saja.

Siapa pun yang mendengar ajakan-ajakan mencurigakan, entah lewat kajian, warung kopi, atau bahkan media sosial harus lebih cermat lagi.

"Pengalaman saya ketika ada pemahaman seperti itu di mana pun, tidak usah kajian, misal ngobrol di warkop, atau chatting, di manapun pasti ada yang menyusupi radikalisme, nanti kita pakai akal saja," tegasnya.

Baca Juga: UGM Digugat Rp1.069 Triliun Soal Ijazah Jokowi, Rupiah Bisa Jadi Rp20 Ribu?

"Ketika dia mengajak untuk membunuh orang, bergabung ke kelompok-kelompok kecil yang tidak kenal, itu hati-hati saja. Kalau sudah dirasa menyimpang mending kita keluar. Kalau pemahaman sudah jauh dari NKRI, Pancasila, dan menyimpang mending menjauh," tambahnya.

Kini, Ismail memilih jalan yang jauh lebih damai yakni melanjutkan usaha yang sudah dia rintis sejak tahun 2000 silam yakni membuka warung ayam bakar 'Bu Tuti' di Jalan Perumnas Condongsari, Sleman.

Load More