Termasuk untuk mengaktifkan kembali BPJS Kesehatan.
"Jadi dari kalurahan di mana mereka tinggal khususnya untuk yang warga Sleman ini mengajukan rekomendasi atau permohonan pengaktifan kembali BPJS Kesehatan. Kemudian kami Disnaker akan memverifikasi benar ini korban PHK kemudian kami rekomendasi ke Dinas Kesehatan untuk diaktifkan kembali dengan dana PBI [penerima bantuan iuran] APBD Sleman selama 3 bulan kalau tidak salah," paparnya.
Masih ada lagi, selain pelatihan kerja, mereka yang ingin berwirausaha juga bisa mengakses program pinjaman modal lunak dari Pemkab Sleman.
"Tergantung dari usahanya, kan harus punya embrio dulu, ada agunan juga dan nanti diverifikasi oleh tim BKAD," imbuhnya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan
Bagi pekerja yang berminat bekerja ke luar negeri, Sutiasih mengatakan pihaknya membuka layanan konsultasi dengan berbagai syarat keamanan.
"Kemudian lagi yang mau keluar negeri nanti kita fasilitasi tapi harus ke Disnaker dulu konsultasi, keluar negeri mana saja yang kerja sama dengan Indonesia, pemerintah Indonesia, kami ingatkan jangan sampai ke Kamboja, Vietnam, Thailand dan sekitarnya yang lagi isu adanya perdagangan manusia, organ tubuh itu," ungkapnya.
Sutiasih menyampaikan bahwa Disnaker Sleman turut membuka layanan posko konsultasi setiap hari, baik secara langsung maupun daring.
"Konsultasi setiap hari kami siap di Disnaker lantai dua, baik itu online atau datang kami pasti layani," kata dia.
Pabrik Terbakar
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman
Sebelumnya Kapolsek Ngaglik, AKP Yuliyanto, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 03.30 WIB pagi tadi. Petugas segera menuju lokasi untuk memastikan situasi.
"Kurang lebih sekitar jam 3-3.30 tadi kita sudah di TKP karena ada laporan masyarakat [soal kebakaran]," kata Yuliyanto di lokasi.
Disampaikan Yuliyanto, setibanya di lokasi, api telah membesar dan membakar sebagian besar bangunan pabrik. Namun hingga pagi hari, proses pemadaman masih berlangsung.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, pemadaman masih terus berlangsung hingga pukul 08.46 WIB. Sejumlah mobil pemadam kebakaran masih terus berdatangan ke lokasi.
"Benar di situ kejadian kebakaran tapi penyebabnya belum bisa diketahui dan jumlah kerugian juga belum bisa diketahui, untuk sampai sekarang belum padam masih proses pemadaman," ujarnya.
Yuliyanto bilang pabrik yang terbakar diketahui merupakan pabrik garmen yang bergerak di bidang produksi konveksi. Di dalamnya terdapat banyak bahan mudah terbakar seperti kain, hasil produksi jadi, hingga peralatan kantor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional