SuaraJogja.id - Kebakaran hebat yang melanda sebuah pabrik garmen di wilayah Ngaglik, Sleman, Rabu (21/5/2025) pagi berdampak pada ribuan karyawan yang bekerja di dalamnya.
Tak hanya kerugian material yang diderita tapi kini sebanyak lebih kurang 1.600 pekerja menghadapi ketidakpastian nasib mereka, termasuk ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyatakan tengah bersiap dengan berbagai skenario untuk melindungi para pekerja PT Mataram Tunggal Garment (MTG).
Kepala Disnaker Sleman, Sutiasih, mengakui memang pihaknya belum bisa berkoordinasi secara rinci dengan manajemen perusahaan.
Namun sementara ini, pihaknya mendorong untuk dilakukan bipartit.
"Kami belum bisa koordinasi detail dengan manajemen. Jadi arahnya nanti kami untuk mendorong dilakukannya bipartit kesepakatan antara pekerja yang dirumahkan ini bagaimana hak dan ketentuannya perlu disepakati," kata Sutiasih, Rabu (21/5/2025).
Meski belum ada keputusan resmi mengenai PHK, Disnaker Sleman tetap bersiap jika skenario terburuk terjadi.
Sutiasih mengaku siap memberikan pendampingan kepada para pekerja terkait dengan mediasi hubungan industrial.
"Kemudian kami sudah menyiapkan apabila nanti ada pengurangan pekerja atau mungkin PHK ya harapannya hanya pengurangan seandainya terjadi PHK, tidak total begitu. Bisa kembali lagi beroperasi harapannya sehingga mereka bisa aktif bekerja kembali," ungkapnya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan
Untuk mengantisipasi dampak sosial-ekonomi yang mungkin timbul, Sutiasih bilang Disnaker Sleman telah menyiapkan lima paket pelatihan keterampilan bagi para pekerja.
Program ini akan dibuka bagi mereka yang terdampak PHK maupun yang sedang dirumahkan sementara.
Sutiasih menegaskan bahwa selama masa dirumahkan, pekerja diharapkan tetap bisa beraktivitas produktif.
"Apabila diizinkan oleh manajemen selama dirumahkan, apabila diizinkan mengikuti pelatihan, kemudian bekerja di tempat lain selama dirumahkan tapi nanti kalau sudah beroperasi bisa bekerja kembali itu kami akan siap memfasilitasi itu dengan Taksi Pekerja, fasilitasi seleksi pekerja," tuturnya.
Selain itu, Disnaker Sleman pun telah menggandeng perusahaan-perusahaan lain yang tengah membutuhkan tenaga kerja.
Tak sampai di situ, Pemkab Sleman turut menyiapkan jaminan sosial bagi korban PHK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja
-
Berkah Long Weekend, Wisata Jip Merapi Kembali Melejit Meski Sempat Terimbas Isu Demonstrasi