SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bergerak cepat dalam merespons musibah kebakaran yang melanda pabrik garmen milik PT Mataram Tunggal Garment (MTG) di Ngaglik, Sleman.
Saat ini Pemkab Sleman bersama manajemen PT MTG tengah menjajaki solusi berupa pemindahan tempat produksi sementara. Hal ini agar proses produksi tetap berjalan dan ribuan tenaga kerja tidak kehilangan pekerjaan.
Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.
"Kami tadi sempat berdiskusi dengan pimpinan perusahaan di sana, perusahaan saat ini sudah berusaha untuk mencari tempat sebagai pengganti sementara untuk produksi," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: Kebakaran Hebat Hancurkan Pabrik Garmen, Disnaker Sebut 1.600 Pekerja Dirumahkan
"Tadi ini sudah menelpon beberapa gedung yang mungkin speknya hampir sama di Sleman," imbuhnya.
Menurut Danang, penting bagi perusahaan untuk segera menemukan tempat baru meskipun sementara.
Mengingat gedung utama yang terbakar diperkirakan bakal membutuhkan waktu cukup lama untuk direnovasi.
"Karena selain menunggu renov gedung yang terbakar ini mungkin kurang lebih satu tahun, harapannya perusahaan PT MTG ini tetap bisa berproduksi karena pesanan sangat tinggi dan diekspor juga banyak," tandasnya.
Selain itu, upaya relokasi sementara ini menjadi mendesak ketika melihat PT MTG yang tengah menghadapi tekanan untuk segera memenuhi pesanan ekspor.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Garmen Sleman, Akses Terbatas Hambat Pemadaman
"Pemindahan sementara agar cepat terealisasi karena perusahaan juga dikejar untuk bisa memenuhi ekspor ini. Sementara perusahaan mencari gudang atau lokasi usaha yang siap untuk digunakan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menyebut salah satu opsi yang sedang dijajaki adalah pemanfaatan fasilitas produksi milik PT Primissima.
Adapun, pabrik tekstil milik BUMN itu sudah berhenti beroperasi sejak beberapa waktu lalu. Hal itu yang mendasari wacana pemilihan lokasi sememtara tersebut.
"Jadi untuk komunikasi awal yang tadi sudah dilakukan dengan direksi dari PT Primissima itu, di sana ada pabrik yang masih berdiri dan bisa digunakan," kata Mae.
Namun, Mae bilang saat ini pembicaraan masih dalam tahap awal.
Pihaknya berharap ada titik terang terkait pemindahan sementara pabrik garmen itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
Terkini
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga