Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 22 Mei 2025 | 18:37 WIB
Sejumlah petugas pemadam kebakaran mengevakuasi pekerja yang datang ke lokasi kebakaran PT MTG di Ngaglik, Sleman, Rabu (21/5/2025). [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Aktivitas produksi PT Mataram Tunggal Garment (MTG) berhenti sementara.

Kondisi tersebut imbas peristiwa kebakaran yang terjadi pabrik garmen di wilayah Ngaglik, Sleman itu.

"90 persen [alat produksi terbakar], kan semua habis itu. Dari produksi bahan baku, bahkan hasil produksi yang siap ekspor," kata Kepala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti, Kamis (22/5/2025).

Nia menyampaikan sebelum berhenti beroperasi, PT MTG tercatat memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor Sleman.

Baca Juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Sleman: Buruh Terancam PHK, Koalisi Rakyat Jogja Geruduk DPRD DIY

Pada 2024, nilai ekspor MTG mencapai 13.984.938,32 USD atau 14,54 persen dari total ekspor Kabupaten Sleman.

Diungkap Nia, produk PT MTG sebagian besar merupakan garmen siap pakai termasuk baju. Produk-produk itu dikirimkan ke pasar Amerika dan Jepang.

"Itu yang Uniqlo itu kan dari MTG, ya memang kualitas ekspor ya," ucapnya.

Dengan terhentinya kegiatan produksi dan ekspor, kata Nia, Kabupaten Sleman diprediksi akan kehilangan kontribusi besar dari sektor ekspor garmen. Apalagi jika produksi berhenti dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Iya pasti akan memberikan dampak menurun signifikan untuk nilai ekspor Sleman," tandasnya.

Baca Juga: Nasib 1.600 Pekerja Garmen Sleman di Ujung Tanduk Pasca Kebakaran, Ini Langkah Pemkab jika Ada PHK

Saat ini, Disperindag Sleman tengah mencarikan opsi gudang pengganti sementara. Bertujuan untuk memindahkan sejumlah alat dan bahan baku yang masih bisa diselamatkan.

Menurut Nia, bangunan yang dicari harus sudah siap pakai sebab fungsinya yang mendesak untuk penyelamatan barang. Pasalnya, kerusakan yang dialami PT MTG akibat kebakaran tergolong berat.

"Ini sedang kita membantu mencarikan opsi-opsi gudang yang bisa dimanfaatkan. Ya, kemarin kami sudah mencari beberapa lokasi usaha yang untuk penyimpanan barang-barang yang sementara kemarin sudah bisa dirvakuasi," tuturnya.

Sebelumnya Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa menyampaikan ada tiga kontainer yang sudah siap dikirim. Namun semuanya ludes dilalap si jago merah.

"Memang ada info dari PT MTG bahwa pagi ini ada 3 kontainer yang akan masuk di gedung untuk mengangkut bahan. Jadi yang sudah siap ekspor tapi karena ini kejadian ini semuanya dibatalkan," kata Danang.

Kapolsek Ngaglik, AKP Yuliyanto mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab pasti kebakaran pabrik garmen tersebut. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor)

"Belum tahu [penyebab kebakaran], masih nunggu labfor, kalau enggak hari ini, besok," ucap Yuliyanto.

Menanggapi produksi PT MTG yang mandek, Saat ini Pemkab Sleman bersama manajemen PT MTG tengah menjajaki solusi berupa pemindahan tempat produksi sementara.

Hal ini agar proses produksi tetap berjalan dan ribuan tenaga kerja tidak kehilangan pekerjaan.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun Pemkab Sleman, pekerja di PT MTG itu mencapai 1.800 orang lebih dengan mayoritas perempuan dan usia produktif antara 18-45 tahun.

"Kami tadi sempat berdiskusi dengan pimpinan perusahaan di sana, perusahaan saat ini sudah berusaha untuk mencari tempat sebagai pengganti sementara untuk produksi," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.

"Tadi ini sudah menelpon beberapa gedung yang mungkin speknya hampir sama di Sleman," imbuhnya.

Menurut Danang, penting bagi perusahaan untuk segera menemukan tempat baru meskipun sementara.

Mengingat gedung utama yang terbakar diperkirakan bakal membutuhkan waktu cukup lama untuk direnovasi.

"Karena selain menunggu renov gedung yang terbakar ini mungkin kurang lebih satu tahun, harapannya perusahaan PT MTG ini tetap bisa berproduksi karena pesanan sangat tinggi dan diekspor juga banyak," ujar dia.

Kebakaran sendiri terjadi pada Rabu (21/5/2025) dini hari yang di mana pekerja belum sepenuhnya beraktivitas.

Load More